Polri Untuk Masyarakat, Tapi Masih Dibenci: Mengapa?

Illustrasi Polri Untuk Masyarakat (Editing NewsTujuh)
Illustrasi Polri Untuk Masyarakat (Editing NewsTujuh)

NewsTujuh.com , MADIUN – Polri memiliki peran vital dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Program-program seperti Polisi RW dan pendekatan humanis telah dijalankan demi mendekatkan diri pada rakyat. Namun, kenyataannya, masih banyak masyarakat yang menunjukkan ketidakpercayaan bahkan kebencian terhadap institusi ini.

Pemicunya antara lain:

Kasus oknum polisi yang viral karena kekerasan, suap, atau keterlibatan narkoba.

Penegakan hukum yang tidak adil, yang dirasakan hanya tajam ke bawah.

Kurangnya empati di lapangan, membuat masyarakat takut, bukan merasa aman.

Padahal masyarakat mendambakan aparat yang adil dan humanis. Untuk membangun kembali kepercayaan publik, Polri perlu membuka diri terhadap kritik, menindak tegas oknum pelanggar, dan menunjukkan profesionalitas secara konsisten.

Intinya, masyarakat tidak membenci semua polisi. Mereka hanya kecewa ketika keadilan tak lagi terasa. Jika Polri mampu berbenah, kepercayaan rakyat bisa kembali tumbuh.

Masyarakat Butuh Perlindungan, Bukan Ketakutan

Masyarakat sejatinya mendambakan aparat yang bisa menjadi pelindung, bukan sumber ketakutan. Citra Polri tidak bisa hanya dibangun lewat slogan dan baliho, tetapi harus diwujudkan lewat tindakan nyata yang konsisten dan profesional.

Kritik masyarakat bukan berarti benci semata. Kritik bisa menjadi cermin untuk berbenah. Justru dengan adanya suara publik, reformasi bisa terus hidup. Ketika masyarakat menuntut perubahan, itu berarti mereka masih peduli.

Solusi: Bangun Kembali Kepercayaan Publik

Untuk memperbaiki relasi Polri dengan masyarakat, beberapa langkah berikut perlu diperkuat:

Transparansi Proses Hukum

Setiap tindakan aparat harus bisa dipantau secara terbuka, termasuk penanganan pelanggaran yang dilakukan oleh internal kepolisian sendiri.

Peningkatan Kualitas SDM

Pendidikan moral, etika, dan pelatihan komunikasi publik harus ditanamkan sejak dini di institusi kepolisian.

Keterbukaan terhadap Kritik

Polri harus menjadi lembaga yang adaptif terhadap masukan dan siap mengoreksi diri, bukan malah membungkam suara rakyat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *