NewsTujuh.com, MADIUN – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 7 Madiun menegaskan komitmennya menjaga dan memaksimalkan pemanfaatan aset negara melalui seminar bertajuk “Legalitas Kuat dan Pengelolaan Aset PT KAI (Persero) yang Hebat”, Kamis (24/7/2025).
Acara ini menjadi forum strategis untuk menyamakan pemahaman dengan berbagai pemangku kepentingan, mulai akademisi hingga mitra usaha.
Sebagai operator transportasi berbasis rel, PT KAI tidak hanya mengelola layanan perjalanan, tetapi juga aset strategis seperti lahan dan bangunan, baik di area stasiun maupun di luar stasiun.
“Aset PT KAI berupa lahan dan bangunan, termasuk Rumah Perusahaan, dapat dimanfaatkan untuk kepentingan komersial. Pemanfaatan ini dilakukan dengan prinsip tata kelola yang baik dan sesuai aturan,” ujar Suharjono, Vice President Daop 7 Madiun.
Wilayah aset potensial tersebut tersebar di sembilan kabupaten/kota, yakni Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Madiun, Kota Madiun, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Jombang.
Seminar ini menghadirkan narasumber Dr. Harto Juwono, M.Hum. (Universitas Negeri Sebelas Maret) dan Dr. Hamidi Masykur, S.H., M.Kn. (Universitas Brawijaya) yang membahas sejarah kepemilikan aset, aspek legalitas, hingga tata kelola pemanfaatannya.
“Melalui forum ini, kami ingin membangun kesamaan pemahaman mengenai arah pengelolaan aset PT KAI di wilayah Daop 7 Madiun, agar tercipta sinergi yang kuat dalam menjawab tantangan pengelolaan aset negara,” imbuh Suharjono.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk dukungan pemerintah, aparat penegak hukum, akademisi, hingga mitra usaha untuk menjaga dan mengoptimalkan aset negara.
“KAI menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para narasumber yang telah berbagi pengetahuan dan pengalaman. Kami berharap diskusi ini melahirkan langkah konkret untuk memperkuat peran aset PT KAI sebagai bagian dari kekayaan negara, sekaligus membuka peluang kolaborasi dengan mitra bisnis dan investor ke depan,” tutup Suharjono.