Krisis Solar Picu Macet Panjang di Jalan Lintas Timur Indragiri Hulu

Antrean Panjang Hambat Arus Lalu Lintas, Warga Harap Penataan Lebih Baik. (Foto: Teguh,NewsTujuh)
Antrean Panjang Hambat Arus Lalu Lintas, Warga Harap Penataan Lebih Baik. (Foto: Teguh,NewsTujuh)

NewsTujuh.com, INDRAGIRI HULU – Arus lalu lintas di Jalan Lintas Timur, tepatnya di daerah Putihan, Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, Kamis (31/7/2025) sore mengalami kemacetan total.

Penyebabnya, antrean panjang kendaraan yang hendak mengisi BBM jenis solar di SPBU Putihan.

Bacaan Lainnya

Pantauan di lokasi memperlihatkan deretan kendaraan, mulai dari truk, bus, hingga mobil pribadi, mengular hingga ratusan meter.

Antrean memanjang dari dua arah, baik yang datang dari Jambi maupun dari arah Pekanbaru.

Beberapa kendaraan bahkan terpaksa berhenti di bahu jalan, yang semakin mempersempit ruang gerak lalu lintas.

Seorang pengendara yang melintas mengaku harus bersabar melewati lokasi macet tersebut.

“Macetnya panjang sekali, kendaraan pada antrean BBM sampai ke bahu jalan, kita harus sabar, enggak bisa jalan cepat,” ujarnya.

Kemacetan ini berdampak langsung pada aktivitas pengguna jalan lain, terutama kendaraan pribadi dan bus antar kota antar provinsi yang hendak melintas di jalur utama Sumatra tersebut.

Warga berharap pihak-pihak terkait dapat segera turun tangan untuk mengatur alur antrean kendaraan, sehingga tidak terus-menerus mengganggu kelancaran arus lalu lintas di jalur vital tersebut.

Menurut penuturan warga, antrean kendaraan untuk mendapatkan BBM jenis solar di SPBU Putihan bukanlah hal baru.

Kondisi serupa sudah terjadi dalam beberapa bulan terakhir, bahkan nyaris di seluruh SPBU di Kabupaten Indragiri Hulu.

Selain akibat kelangkaan BBM, panjangnya antrean diperparah karena Jalan Lintas Timur merupakan jalur utama lintas provinsi yang menghubungkan Aceh, Sumatra Utara, dan Riau menuju ke Jambi, Palembang, Lampung, hingga ke Pulau Jawa.

Sayangnya, hingga kini warga menilai belum ada solusi konkret dari pihak terkait untuk mengurai persoalan antrean panjang kendaraan akibat kelangkaan solar tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *