Pemkab Madiun Dorong Pencak Silat Jadi Industri Kreatif Lewat Silat Festival 2025

Digelar 25–27 Juli, Festival Ditargetkan Perkuat Ekonomi Lokal dan Pariwisata
Digelar 25–27 Juli, Festival Ditargetkan Perkuat Ekonomi Lokal dan Pariwisata. (Foto : Istimewa)

NewsTujuh.com, MADIUN – Pemerintah Kabupaten Madiun menegaskan komitmennya untuk menjadikan pencak silat tidak sekadar warisan budaya dan olahraga, tetapi juga bagian dari industri kreatif yang mampu menggerakkan perekonomian lokal.

Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Madiun, Hari Wuryanto, saat membuka Silat Festival 2025 Kejuaraan Pencak Silat Piala Bupati Madiun yang digelar pada 25–27 Juli 2025 di Gedung Padepokan Madiun Kampung Pesilat, Caruban, Sabtu (26/7/2025).

Bacaan Lainnya

“Mari kita buktikan bahwa pencak silat bukan hanya budaya atau olahraga semata, tetapi juga bisa berkembang menjadi industri kreatif. Mulai dari film, konten digital, hingga mendukung sektor pariwisata dan UMKM,” ujar Bupati Hari.

Festival bertema “Ruang Damai Menuju Prestasi Tanpa Rivalitas” ini diselenggarakan oleh HIPMI Kabupaten Madiun.

Kegiatan ini diharapkan menjadi agenda rutin tahunan yang tak hanya melestarikan budaya, tetapi juga menarik wisatawan dan memperkuat citra Kabupaten Madiun sebagai kampung pesilat.

Bupati Hari menjelaskan, pencak silat punya potensi besar untuk dikembangkan sebagai lokomotif ekonomi kreatif, termasuk memicu lahirnya karya film, konten digital, hingga produk bernilai ekonomi yang melibatkan UMKM setempat.

“Ke depan, kita ingin festival ini tidak berhenti di pertandingan. Harapannya bisa melahirkan karya film, konten kreatif, hingga produk budaya bernilai ekonomi,” katanya.

Selain mempromosikan budaya, festival ini juga menjadi ajang untuk menjaring atlet berbakat.

Dengan hadirnya peserta dari berbagai daerah, kualitas atlet lokal dapat terukur dan lebih siap berlaga di tingkat regional maupun nasional.

“Kalau lawannya datang dari berbagai daerah, kita bisa lihat siapa yang paling terasah dan siap berlaga di tingkat lebih tinggi,” ungkapnya.

Bupati optimistis, jika festival terus dikembangkan hingga skala nasional, dampak ekonominya akan langsung dirasakan masyarakat, seperti meningkatnya hunian hotel, kunjungan kuliner, serta perputaran belanja lokal.

“Kalau acaranya digelar beberapa hari, pasti banyak orang luar daerah datang, menginap, makan, dan belanja. Semua sektor ikut bergerak,” tambahnya.

Di akhir sambutannya, Bupati mengingatkan pentingnya sportivitas dalam pertandingan.

“Menang atau kalah bukan segalanya. Yang penting adalah persaudaraan dan semangat untuk terus berprestasi,” tutupnya.

Bupati Hari juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak pendukung, termasuk HIPMI, IPSI, KONI, serta 14 perguruan pencak silat di Kabupaten Madiun.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *