NewsTujuh.com , PEMALANG – Nama Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS) mendadak viral sekaligus menjadi buah bibir di seluruh media sosial.
Pasca bentrokan panas dengan massa (FPI) Front Persaudaraan Islam di Pemalang, banyak publik, terutama dari kalangan anak muda, bertanya-tanya: siapa sebenarnya ormas ini?
Apa ideologi yang mereka usung hingga berani berhadap-hadapan secara frontal dengan kelompok sekelas FPI?
Bentrokan masa antara Front Persaudaraan Islam (FPI) dengan masa Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) di Pemalang dikarenakan adanya penolakan dari pihak PWI LS terhadap kedatangan Rizieq Shihab.
Ketua Umum Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB), Gus Wal mengecam keras bentrokan yang mengakibatkan jatuh korban terluka termasuk beberapa korban dari pihak kepolisian. Menurut Gus Wal penolakan Rizieq merupakan puncak aksi warga melawan ceramah provokasi.
“Penolakan kehadiran Rizieq sudah terjadi dimana-mana, namun masih bersikeras menggelar acara meskipun sudah mendapat peringatan dari pihak keamanan,” ungkap Gus Wal,Kamis (24/07).
Bentrokan terjadi saat acara ceramah Habib Muhammad Rizieq Shihab dalam acara peringatan bulan Muharam di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (22/7/2015) malam
Aparat gabungan dari Kepolisian dan TNI dengan sigap turun tangan mengamankan lokasi dan mengevakuasi para korban ke sejumlah fasilitas kesehatan terdekat. Tak hanya warga, beberapa anggota kepolisian juga dilaporkan mengalami luka-luka saat berupaya memisahkan kedua kubu.
Akibat bentrok tersebut,Sembilan pasien masuk rumah sakit Siaga Medika Pemalang , dan Delapan di antaranya hanya mengalami luka ringan dan telah diperbolehkan rawat jalan. Namun, satu pasien, berinisial S (43) asal Wonosobo, harus menjalani perawatan intensif karena cedera kepala berat dan kondisinya kritis.
Untuk diketahui , Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS) adalah sebuah organisasi masyarakat (ormas) yang didirikan pada 29 Agustus 2023 di Buntet, Cirebon.
Ormas ini mengusung semangat nasionalisme, keislaman Nusantara, dan penolakan terhadap klaim nasab Ba’alawi yang dianggap tidak sah secara ilmiah dan historis oleh para pendirinya.
