Badai Terjang Dagangan Madiun, Rumah Rusak dan Listrik Padam
- account_circle Naw
- calendar_month Sen, 22 Sep 2025
- comment 0 komentar

Terlihat salah satu rumah warga tertimpa pohon akibat hujan deras disertai angin kencang (Foto : Naw,NewsTujuh)
NEWSTUJUH.COM MADIUN – Cuaca ekstrem kembali melanda wilayah Kabupaten Madiun. Hujan deras yang disertai angin kencang mengguncang Kecamatan Dagangan pada Minggu (21/9/2025) sore hingga malam. Tiga desa terdampak, yakni Desa Segulung, Desa Padas, dan Desa Ngranget. Akibat kejadian ini, beberapa rumah warga mengalami kerusakan dan aliran listrik padam total.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 17.45 WIB ketika hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang menerjang wilayah Dagangan. Sejumlah pohon tumbang dan menimpa atap rumah warga, memicu kepanikan masyarakat. Hingga pukul 20.30 WIB, kondisi listrik di tiga desa tersebut masih padam.
Tidak ada laporan korban jiwa maupun luka akibat kejadian ini. Namun, kerugian materiil masih dalam pendataan karena terkendala gelap dan pemadaman listrik. Aparat menyebutkan kerusakan didominasi pada bagian atap rumah yang tertimpa pohon tumbang.
Sekitar pukul 18.00 WIB, Babinsa bersama Bhabinkamtibmas, perangkat desa, dan warga setempat langsung mendatangi lokasi kejadian. Mereka melakukan langkah penanganan darurat dengan membersihkan material pohon tumbang serta berkoordinasi dengan pihak terkait.
Hingga malam, kondisi di lokasi masih gelap gulita akibat listrik padam. Warga bersama aparat desa merencanakan pembersihan lanjutan dan perbaikan kerusakan ringan pada esok hari. Aparat juga mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada mengingat kondisi cuaca masih tidak menentu.
Sejumlah warga mengaku panik ketika angin kencang tiba-tiba datang bersamaan dengan hujan deras. “Tiba-tiba anginnya kencang sekali, pohon di depan rumah saya roboh menimpa atap. Kami sekeluarga langsung keluar rumah untuk menyelamatkan diri,” ungkap Suyat (45), warga Desa Segulung.
Sementara itu, Yayuk (39), warga Desa Padas, mengatakan listrik yang padam sejak sore membuat suasana semakin mencekam. “Gelap sekali, kami hanya pakai lampu minyak. Anak-anak ketakutan karena suara anginnya sangat keras,” ujarnya.
Berdasarkan keterangan petugas, cuaca ekstrem ini diduga dipengaruhi oleh perubahan pola angin dan curah hujan yang tinggi. Aparat menegaskan bahwa keselamatan warga menjadi prioritas utama, sementara proses pendataan kerusakan akan dilanjutkan setelah situasi memungkinkan.
- Penulis: Naw
- Editor: Narulata
Saat ini belum ada komentar