PMI Asal Madiun, Yusi Erawati, Meninggal Dunia Saat Dipulangkan dari Taiwan
- account_circle Naw
- calendar_month Rab, 24 Sep 2025
- comment 0 komentar

PMI asal Madiun meninggal di Taiwan, Yusi Erawati pekerja migran Indonesia. (Foto : NewsTujuh)
NEWSTUJUH.COM | Kabupaten Madiun – Harapan keluarga besar Yusi Erawati (42), Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Kebonsari, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, pupus sudah. Yusi yang sempat bekerja selama enam tahun di Taiwan meninggal dunia sesaat setelah pesawat yang membawanya mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (23/9/2025).

Pemulangan jenazah PMI dari Taiwan, pekerja migran asal Madiun. (Foto : NewsTujuh)
Kabar duka ini tentu membuat keluarga yang menunggu kepulangan Yusi di kampung halaman sangat terpukul. Mereka berharap Yusi bisa menjalani masa pemulihan di dekat keluarga, namun takdir berkata lain.
Menurut informasi yang diterima pihak keluarga, Yusi mengalami stroke berat pada 26 Agustus 2025. Ia ditemukan tak berdaya di rumah majikannya di Taiwan. Sejak saat itu, kondisi kesehatannya terus menurun. Kondisi Yusi membuat pihak keluarga meminta agar ia bisa segera dipulangkan ke Indonesia.
Setelah dua hari terbaring lumpuh, ia dievakuasi ke rumah sakit oleh Tim. Status Yusi sebagai PMI overstay sempat menjadi kendala administrasi pemulangannya. Keinginan itu dikabulkan, namun sayangnya Yusi hanya bertahan hingga tiba di tanah air.
Meski begitu, berkat kolaborasi lintas pihak – mulai Yayasan Allena, Disnaker Kabupaten Madiun, keluarga, hingga dukungan Bupati Madiun Hari Wuryanto proses kepulangan akhirnya bisa terwujudkan.
Harapannya, setiba di tanah air Yusi dapat segera dirawat di RSUD Caruban sesuai arahan Bupati Madiun. Sebagai bentuk perhatian, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Madiun menyiapkan ambulans gratis berikut tenaga medis dari RSUD Caruban untuk menjemput Yusi ke bandara. Tim penjemput berangkat pada Senin (22/9) malam terdiri dari staf Disnaker, tenaga medis, serta keluarga.
Namun takdir berkata lain setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (23/9/2025), Yusi dikabarkan sudah tidak bernyawa. Pihak otoritas bandara langsung melakukan prosedur pemeriksaan dan memastikan kondisi almarhumah sebelum jenazah dipulangkan ke kampung halamannya di Madiun.
Ketua Yayasan Allena Humanity Project, Arga Narulata, menjelaskan seluruh biaya perawatan di Taiwan hingga pemulangan ditanggung bersama oleh keluarga, Yayasan Allena, serta Mbok Cikrak.
“Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Disnaker juga memfasilitasi penjemputan Yusi ke bandara dengan ambulans dan tenaga medis. Semua layanan tersebut diberikan gratis tanpa dipungut biaya,” jelas Arga.
Kasus yang menimpa Yusi menjadi pengingat bahwa pekerja migran memiliki risiko tinggi di negara penempatan, baik dari sisi kesehatan maupun keselamatan kerja. Pemerintah diharapkan terus meningkatkan perlindungan dan memberikan perhatian khusus agar kejadian serupa tidak terulang.
Seperti banyak pekerja migran lainnya, ia berangkat demi membantu perekonomian keluarga. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, sekaligus menjadi cerminan perjuangan para PMI yang rela berpisah dari keluarga demi kehidupan yang lebih baik.
Para pekerja migran kerap menghadapi tantangan berat, mulai dari kondisi kerja, kesehatan, hingga jarak dengan keluarga. Kasus Yusi diharapkan menjadi momentum bagi pemerintah untuk memperkuat pengawasan dan memberikan jaminan kesehatan lebih optimal bagi PMI di luar negeri.
Kisah meninggalnya Yusi Erawati, PMI asal Madiun, saat baru dipulangkan dari Taiwan menjadi kabar duka yang menyentuh banyak pihak. Harapan untuk bisa dirawat di dekat keluarga sirna seiring kepergian almarhumah. Peristiwa ini sekaligus menjadi pengingat pentingnya perhatian serius terhadap perlindungan PMI, agar mereka yang berjuang di negeri orang tetap mendapatkan hak dan keamanan yang layak.
- Penulis: Naw
- Editor: Narulata
Saat ini belum ada komentar