Protes Siswa SMAN 1 Kampak Berbuah Hasil, Kepala Sekolah Dicopot dan Harapan Baru Muncul
- account_circle Naw
- calendar_month Rab, 24 Sep 2025
- comment 0 komentar

Protes siswa SMAN 1 Kampak, kepala sekolah SMAN 1 Kampak dicopot. (Foto : NewsTujuh)
NEWSTUJUH.COM | TRENGGALEK – Aksi protes ratusan siswa SMAN 1 Kampak, Trenggalek, akhirnya membuahkan hasil nyata. Sejak 26 Agustus 2025, suara penolakan terhadap dugaan pungutan liar terus bergema hingga akhirnya Dinas Pendidikan Jawa Timur (Jatim) mengambil keputusan tegas. Kepala sekolah, Bahtiar Kholili, resmi dicopot dari jabatannya.
Keputusan ini menjadi titik balik penting. Apa yang awalnya dianggap sekadar keluhan siswa, berubah menjadi gerakan besar yang mampu mengguncang dunia pendidikan di Jawa Timur.
Dugaan Pungutan Liar yang Membebani menjadi pemicu aksi ini berawal dari kewajiban iuran bulanan Rp65.000 dan sumbangan awal minimal Rp500.000. Meski disebut sukarela, kenyataannya kewajiban tersebut memberatkan orang tua dan siswa.
Keluhan yang sebelumnya hanya terdengar di ruang kelas, akhirnya mencuat ke ruang publik dalam bentuk demonstrasi massal. Ratusan siswa menggelar aksi di halaman sekolah sambil membawa poster berisi tuntutan: pendidikan jangan dikotori pungli.
Respons Cepat DPRD Jawa Timur dan Inspeksi Mendadak DPRD Jatim menanggapi gelombang protes yang viral ini langsung menarik perhatian wakil rakyat. Wakil Ketua DPRD Jatim, Deni Wicaksono, bergerak cepat dengan melakukan inspeksi mendadak sehari setelah aksi. Temuan di lapangan membuktikan bahwa pungutan itu bukan lagi sukarela, melainkan kewajiban terselubung yang menyalahi aturan.
Hasil sidak itu kemudian dibawa ke rapat dengar pendapat (RDP) pada 8 September 2025. Dalam forum ini, pihak sekolah, komite sekolah, dan Dinas Pendidikan Jatim diminta memberikan klarifikasi. Rapat tersebut menjadi titik penting dalam menegaskan bahwa pungutan liar di dunia pendidikan tidak bisa ditoleransi.
Keputusan Tegas Dinas Pendidikan melakukan pencopotan kepala sekolah merupakan langkah tegas akhirnya datang pada 10 September 2025. Dinas Pendidikan Jawa Timur mengumumkan pencopotan Bahtiar Kholili dari jabatan Kepala SMAN 1 Kampak. Sebagai pengganti sementara, Leif Sulaiman, Kepala SMAN 1 Trenggalek, ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah.
“Surat perintah ini berlaku sampai ditetapkannya kepala sekolah definitif oleh Gubernur Jawa Timur,” tegas Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai, Jumat (19/9/2025).
Keputusan tersebut disambut lega oleh para siswa. Ghani, salah seorang peserta aksi, mengaku puas dengan hasil perjuangan bersama. “Alhamdulillah, sudah sesuai harapan. Kami merasa perjuangan kami tidak sia-sia,” ungkapnya dengan penuh rasa syukur.
Harapan Baru di Dunia Pendidikan
Pencopotan Bukan Akhir. Meski kepala sekolah sudah resmi diganti, Wakil Ketua DPRD Jatim, Deni Wicaksono, menekankan bahwa perjuangan belum selesai. “Pencopotan ini bukan akhir dari segalanya. Kami akan terus mengawal agar dunia pendidikan di Jawa Timur benar-benar bersih dari pungutan liar,” tegasnya.
Kasus SMAN 1 Kampak menjadi simbol keberanian siswa melawan pungli. Perjuangan ini diharapkan menjadi momentum agar dunia pendidikan lebih transparan dan bebas dari praktik pungutan yang membebani. Dengan dukungan pengawasan ketat, sekolah bisa kembali pada tujuan utamanya mencerdaskan generasi bangsa.
Pesan Penting untuk Dunia Pendidikan :
1. Suara siswa tidak boleh dianggap remeh.
2. Transparansi dana sekolah wajib ditegakkan.
3. Pungutan liar harus diberantas dari dunia pendidikan.
Kasus SMAN 1 Kampak telah memberi pelajaran penting bahwa suara pelajar dapat menjadi agen perubahan. Dari sebuah kecamatan di Trenggalek, lahir gerakan yang menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Jawa Timur, bahkan Indonesia.
Kini SMAN 1 Kampak menapaki babak baru dengan kepemimpinan yang berbeda. Harapan besar tumbuh agar sekolah kembali kondusif, bebas pungli, dan fokus pada peningkatan mutu pendidikan.
- Penulis: Naw
- Editor: Narulata
Saat ini belum ada komentar