Detik Akhir Menjelang Ajal, Begini Cara Tubuh Bersiap Menghadapi Kematian
- account_circle Naw
- calendar_month Jumat, 17 Okt 2025
- comment 0 komentar

Ilustrasi
MADIUN – Kematian adalah satu-satunya kepastian dalam hidup yang tak bisa dihindari. Namun, tahukah Anda bahwa tubuh manusia sebenarnya mempersiapkan diri menjelang detik-detik terakhir kehidupan?
Dikutip dari Times of India, menjelang ajal menjemput, fungsi indra manusia mulai menurun secara bertahap. Rasa lapar dan haus biasanya menjadi yang pertama menghilang, disusul oleh penciuman, penglihatan, dan peraba. Sementara itu, indra pendengaran menjadi yang terakhir “mati”.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Hospice Foundation Org mengonfirmasi pola tersebut. Perubahan nafsu makan, reaksi tubuh, dan persepsi sensori merupakan bagian alami dari proses menjelang kematian.
Pemahaman terhadap tanda-tanda ini penting bagi keluarga atau orang terdekat. Dengan begitu, mereka dapat memberikan kenyamanan dan dukungan emosional yang benar-benar berarti bagi seseorang yang sedang menghadapi akhir hidupnya.
Berikut urutan indra dan perasaan yang memudar menjelang ajal:
1. Lapar dan Haus
Tubuh memasuki mode penghematan energi, sehingga rasa lapar dan haus akan memudar terlebih dahulu. Pasien biasanya menolak makan atau minum ini adalah proses alami ketika tubuh bersiap menuju akhir kehidupan.
2. Rasa dan Bau
Indra perasa dan penciuman menjadi lemah. Makanan terasa hambar, aroma tidak lagi dikenali, dan minat terhadap makanan pun menurun.
3. Penglihatan
Penglihatan mulai kabur, mata tampak sayu atau tidak fokus. Meskipun begitu, pasien masih bisa merespons suara atau sentuhan lembut, yang menjadi penghubung terakhir dengan dunia sekitarnya.
4. Peraba
Sensasi fisik dan respons terhadap suhu berangsur menurun. Namun, sentuhan kasih sayang seperti menggenggam tangan atau membelai lembut tetap memberikan ketenangan yang besar.
5. Pendengaran
Indra pendengaran biasanya menjadi yang terakhir melemah. Bahkan saat tubuh hampir berhenti merespons, seseorang masih dapat mendengar suara orang-orang terkasih atau lantunan doa yang menenangkan.
Proses ini menunjukkan bahwa kematian bukan sekadar akhir, melainkan bagian alami dari perjalanan hidup. Menyadari bagaimana tubuh bersiap menghadapi kematian dapat menumbuhkan rasa tenang, penerimaan, dan kasih dalam menghadapi perpisahan.
- Penulis: Naw
- Editor: Narulata

Saat ini belum ada komentar