Masyarakat Wajib Tau , Tahun 2026 BBM Ber-Ethanol Wajib Untuk Kendaraan
- account_circle Naw
- calendar_month Minggu, 19 Okt 2025
- comment 0 komentar

Tahun 2026 , Kendaraan wajib ber Ethanol (Foto : Illustrasi)
MADIUN – Akhir-akhir ini banyak warganet yang menanyakan wacana pemerintah mewajibkan bahan bakar ber-ethanol mulai tahun 2026.
Sebenarnya, Apa sih ethanol itu?
Ethanol adalah bahan bakar nabati (biofuel) yang dicampurkan ke bahan bakar fosil untuk mengurangi ketergantungan pada minyak bumi. Misalnya, jika tertulis “E10”, artinya bahan bakar tersebut mengandung 10% ethanol dan 90% bensin fosil.
Banyak negara seperti Amerika Serikat sudah lama menggunakan ethanol dalam skala besar, meski ada juga negara yang belum menerapkannya.
Kelebihan dan Kekurangan
Nah, sebelum menilai kebijakan ini, kita perlu tahu dulu kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan pertama, ethanol bisa mengurangi konsumsi bahan bakar fosil dan membantu menekan emisi karbon. Kedua, ethanol juga dapat meningkatkan angka oktan dengan mudah, yang berarti performa mesin bisa lebih optimal.
Namun, ada juga kekurangannya. Nilai energi ethanol lebih rendah dibanding bensin murni, sehingga tenaga mesin bisa sedikit berkurang dan konsumsi bahan bakar jadi agak boros. Selain itu, ethanol memiliki sifat mudah menyerap air dari udara dan di negara tropis seperti Indonesia yang lembap, hal ini bisa menyebabkan korosi pada komponen logam mesin.
Apakah ethanol aman digunakan? Aman, asal mesin kendaraan memang dirancang untuk bahan bakar yang mengandung ethanol. Artinya, jalur bahan bakarnya sudah menggunakan material tahan karat, dan bahan bakar itu sendiri sudah mengandung aditif khusus yang kompatibel dengan ethanol.
Reaksi SPBU
Kemarin sempat ramai soal beberapa SPBU yang menolak bensin ber-ethanol. Kemungkinan besar karena aditif yang mereka miliki dirancang untuk bensin tanpa ethanol. Mengubah formulasi bahan bakar dan aditif itu tidak sederhana butuh riset dan waktu.
Begitu juga pabrikan mobil yang harus memastikan kendaraan mereka aman memakai bahan bakar jenis baru ini.
Sebagian besar mobil modern sebenarnya sudah kompatibel dengan campuran ethanol, tapi mobil lama khususnya produksi sebelum tahun 1990 an banyak yang belum bisa. Jadi, kalau pemerintah memang serius ingin beralih ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, tentu sangat bagus. Tapi harus ada masa transisi yang cukup bagi industri otomotif dan penyedia bahan bakar untuk beradaptasi.
Dengan perencanaan yang matang, bahan bakar ber-ethanol bisa menjadi langkah besar menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
- Penulis: Naw
- Editor: Nur Ulfa ,Narulata

Saat ini belum ada komentar