Tombak Kyai Plered, Pusaka Keraton Yogyakarta Simbol Legitimasi dan Spiritualitas Mataram
- account_circle ARI
- calendar_month Selasa, 4 Nov 2025
- comment 0 komentar

Tombak Kyai Plered yang menjadi simbol kerajaan Mataram (Foto : Ari,NewsTujuh)
NEWSTUJUH.COM | YOGYAKARTA — Di balik megahnya dinding Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, tersimpan sebuah pusaka sakral yang penuh makna dan wibawa: Tombak Kanjeng Kyai Plered. Pusaka ini bukan sekadar peninggalan sejarah kerajaan, melainkan simbol legitimasi kekuasaan dan spiritualitas Kerajaan Mataram Islam yang berdiri sejak akhir abad ke-16 pada masa Panembahan Senopati.
Tombak dengan ujung runcing dan gagang berukir emas tua ini dipercaya memiliki kekuatan spiritual serta menjadi lambang keagungan dan kewibawaan pemimpin Mataram. Hingga kini, pusaka ini tetap disimpan dan dijaga ketat sebagai bagian dari identitas luhur Keraton Yogyakarta.
Asal Usul Tombak Kyai Plered dari Masa Panembahan Senopati
Menurut arsip budaya Keraton, Tombak Kyai Plered memiliki sejarah panjang sejak masa peperangan Kerajaan Mataram melawan sisa kekuatan Pajang dan Demak. Dalam legenda keraton, Panembahan Senopati memperoleh tombak ini melalui laku spiritual di wilayah Plered, daerah yang kemudian menjadi pusat pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo.
Dari tempat itulah nama “Kyai Plered” berasal, menandakan hubungan erat antara kekuasaan Mataram dan kekuatan spiritual yang menjadi fondasi kerajaan tersebut.
Pusaka dengan Tuah Kepemimpinan dan Spiritualitas
Lebih dari sekadar senjata perang, Kyai Plered dipercaya memiliki tuah kepemimpinan, kewibawaan, dan perlindungan spiritual bagi raja dan keturunannya. Dalam tradisi keraton, pusaka ini hanya dikeluarkan pada momen-momen sakral, terutama upacara Jamasan Pusaka yang digelar setiap bulan Suro.
Prosesi jamasan ini dilakukan dengan penuh khidmat — diiringi gamelan Jawa, doa, dan aroma kemenyan — sebagai simbol penyucian lahir batin bagi pemegang kekuasaan.
“Pusaka seperti Kanjeng Kyai Plered bukan hanya simbol sejarah, tetapi juga penjaga spiritual kerajaan,”
ungkap salah satu abdi dalem Keraton Yogyakarta, dikutip dari dokumentasi budaya tahun 2023.
Ia menjelaskan bahwa perawatan pusaka dilakukan dengan ritual turun-temurun, menggunakan minyak khusus dan kain batik lawas yang dianggap memiliki energi spiritual tinggi.
Keindahan dan Filosofi Tombak Kyai Plered
Secara visual, Kyai Plered mencerminkan perpaduan antara seni logam Jawa klasik dan filosofi spiritual Mataram. Bilah tombaknya berwarna kehitaman dengan pamor alami yang melambangkan keteguhan dan kekuatan batin.
Sementara gagang kayu jati berlapis ukir emas menandakan keagungan raja, dan hiasan kain batik di pangkal tombak melambangkan kesucian, kehormatan, serta keseimbangan antara kekuatan duniawi dan spiritual.
Simbol Kontinuitas Sejarah dan Warisan Budaya
Kini, Tombak Kyai Plered disimpan di Ruang Pusaka Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan hanya ditampilkan dalam upacara adat tertentu. Pusaka ini menjadi pengingat kuat akan kontinuitas sejarah dan nilai-nilai spiritual Mataram Islam yang tetap hidup hingga era modern.
Bagi masyarakat Jawa, Kyai Plered bukan sekadar artefak bersejarah, melainkan penjaga nilai moral, kesetiaan, dan kebijaksanaan yang diwariskan dari generasi ke generasi.
“Semangat spiritual yang terkandung dalam pusaka ini adalah simbol hubungan manusia dengan Tuhan dan tanggung jawab pemimpin terhadap rakyat,”
ujar salah satu pengamat budaya Yogyakarta.
- Penulis: ARI
- Editor: Narulata

Saat ini belum ada komentar