Keraton Surakarta Memanas, Pegawai BPK Diusir dan Gembok Pintu Diganti
- account_circle Naw
- calendar_month 4 jam yang lalu
- comment 0 komentar

Pegawai BPK Wilayah X Jawa Tengah DIY diusir dan kunci gembok yang menuju kompleks Kedhaton Kori Kamandungan diganti (Foto : Naw,NewsTujuh)
Keraton Surakarta kembali memanas setelah pegawai BPK Wilayah X diminta meninggalkan Museum Keraton. Insiden terjadi di tengah penggantian gembok dan penataan area Kedhaton.
NEWSTUJUH.COM , SURAKARTA – Suasana Keraton Surakarta kembali memanas setelah sejumlah pegawai Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X Jawa Tengah–DIY diminta meninggalkan area Museum Keraton Surakarta pada Sabtu (13/12).
Peristiwa tersebut terjadi ketika jajaran pimpinan Lembaga Dewan Adat (LDA) yang mendukung SISKS Pakubuwana XIV Mangkubumi tengah berada di Jakarta untuk memenuhi undangan dari Kementerian Kebudayaan.
Salah seorang pegawai BPK X, Aldila, mengungkapkan bahwa dirinya bersama tim sedang melaksanakan kegiatan revitalisasi dan konservasi di dalam museum saat insiden berlangsung. Namun secara tiba-tiba, beberapa orang yang tidak dikenal masuk ke area museum dan meminta seluruh pekerja untuk keluar.
“Beberapa oknum yang kami tidak kenal meminta kami meninggalkan museum. Demi menghindari konflik, kami langsung keluar,” ujar Aldila.
Ia menambahkan, belasan anggota tim BPK X memilih menghentikan aktivitas dan meninggalkan lokasi tanpa perlawanan.
Insiden ini terjadi di tengah dinamika internal Keraton Surakarta, khususnya terkait upaya kubu SISKS Pakubuwana XIV Purbaya dalam melakukan penataan ulang kawasan keraton. Penataan tersebut meliputi pemasangan kamera pengawas (CCTV) serta penggantian gembok di sejumlah pintu strategis.
Penggantian gembok dilakukan dengan cara memotong kunci lama menggunakan alat pemotong, kemudian memasang gembok baru. Langkah tersebut tidak hanya dilakukan di area museum, tetapi juga di pintu utama menuju kompleks Kedhaton, yakni Kori Kamandungan.
Sementara itu, Juru Bicara SISKS Pakubuwana XIV Purbaya, KPA Singonagoro, membantah adanya tindakan pengusiran terhadap pegawai BPK X. Ia menegaskan bahwa pihaknya hanya melakukan penataan internal agar aktivitas Babadan atau kabinet bentukan SISKS Pakubuwana XIV Purbaya dapat berjalan optimal.
“Tidak ada pengusiran. Di lokasi masih ada orang-orang seperti biasa,” ujar Singonagoro.
Menurutnya, pegawai BPK X hanya diminta untuk pulang lebih awal karena akan dilakukan penggantian gembok pintu sebagai bagian dari pembenahan area keraton.
“Kami sedang melakukan penataan. Itu hal yang wajar. Kalau disebut pengusiran, itu tidak benar,” pungkasnya.
- Penulis: Naw
- Editor: Nur Ulfa

Saat ini belum ada komentar