UIN Gandeng Warga Lokal untuk Kembangkan Petilasan Benteng Keraton Kartasura
- account_circle Nugie
- calendar_month Senin, 1 Des 2025
- comment 0 komentar

Tim UIN Raden Mas Said dan warga lokal mengikuti FGD pengembangan Petilasan Benteng Keraton Kartasura. (Foto : Nugie, NewsTujuh)
Petilasan Benteng Keraton Kartasura sebagai destinasi wisata budaya berbasis kearifan lokal semakin menguat setelah tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta turun langsung menggandeng komunitas dan warga setempat.
NEWSTUJUH.COM, KARTASURA — Upaya menjadikan Petilasan Benteng Keraton Kartasura sebagai destinasi wisata budaya berbasis kearifan lokal semakin menguat setelah tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta turun langsung menggandeng komunitas dan warga setempat.
Kolaborasi itu ditegaskan melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Bangsal Petilasan Keraton Kartasura pada Senin (1/12). FGD menghadirkan akademisi, komunitas budaya, dan pemerintah kecamatan untuk menyatukan gagasan pengembangan wisata budaya berbasis riset dan pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan PkM ini dilaksanakan oleh tim dosen FEBI:
Prof. Dr. M. Rahmawan Arifin, M.Si.
Asep Maulana Rohimat, M.S.I.
Moh. Irsyad, M.E.
Program ini bertujuan memperkuat kapasitas masyarakat dalam merumuskan konsep wisata sejarah dan budaya yang berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Dekan FEBI sekaligus Ketua Tim PkM, Prof. Dr. M. Rahmawan Arifin, M.Si, menegaskan bahwa kehadiran UIN bukan hanya mengedukasi, tetapi juga memberdayakan warga melalui riset, pendampingan, dan pelatihan.
Pelestarian situs bersejarah seperti Keraton Kartasura—yang menjadi simbol penting perjalanan sejarah Jawa—memerlukan pendekatan terukur yang melibatkan warga, komunitas budaya, dan pemerintah lokal.
Dua dosen lain yang terlibat, Asep Maulana Rohimat, M.S.I dan Moh. Irsyad, M.E, turun langsung memberikan pendampingan yang mencakup:
penguatan narasi sejarah berbasis riset akademik
penyusunan konsep paket wisata budaya
pelatihan pemandu wisata berbasis kearifan lokal
Pendekatan ini diharapkan mampu menjadikan Keraton Kartasura sebagai destinasi edukatif yang hidup dan relevan bagi generasi muda.
Camat Kartasura, Ikhwan Sapto Darmono, menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi yang terjalin.
“Kami sangat mendukung. Revitalisasi Keraton Kartasura bukan hanya urusan pemerintah, tapi gerakan bersama. Kehadiran UIN memperkuat langkah ini,” ujarnya.
Pemerintah kecamatan menilai inisiatif kolaboratif seperti ini sangat penting karena Kartasura memiliki potensi sejarah besar tetapi membutuhkan narasi, pendampingan, dan promosi yang lebih kuat.
Surya Lesmana, Juru Kunci Petilasan Keraton Kartasura, menyampaikan materi sejarah secara mendalam, termasuk rekam jejak Keraton Kartasura sebagai pusat pemerintahan Mataram pada masanya.
KRRA H. Sri Kuncoro Adiningrat mengulas nilai budaya, filosofi, dan spirit kejayaan Kartasura yang harus disampaikan kepada generasi muda melalui jalur wisata budaya.
Drs. Tundjung W. Sutirta, M.Si, menjelaskan strategi pengembangan wisata edukatif mencakup:
dokumentasi sejarah berbasis riset
penguatan narasi sejarah
pelibatan masyarakat sebagai pelaku wisata
pembentukan ekosistem wisata yang berkelanjutan
Dalam sesi diskusi, peserta FGD—termasuk komunitas Malikasura, pengurus Pasar Tempo Doeloe, mahasiswa FEBI, dan peserta pelatihan tour guide—menyepakati sejumlah langkah prioritas:
- Mendukung pelestarian fisik Petilasan Keraton Kartasura yang sedang direhabilitasi oleh BPK Jawa Tengah
- Penguatan edukasi sejarah Kartasura bagi masyarakat dan pelajar
- Perumusan paket wisata budaya berbasis masyarakat
- Pemberdayaan komunitas lokal sebagai motor wisata
- Penguatan promosi digital, dokumentasi sejarah, dan branding kawasan wisata
FGD ditutup dengan komitmen seluruh pihak untuk menjadikan Petilasan Benteng Keraton Kartasura sebagai destinasi wisata budaya yang hidup, edukatif, inklusif, dan berdampak ekonomi bagi masyarakat sekitar.
- Penulis: Nugie
- Editor: Narulata

Saat ini belum ada komentar