Pujiono Tekankan Pentingnya Koding dan AI untuk Guru Muhammadiyah Papua Barat Daya
- account_circle Nugie
- calendar_month Kamis, 4 Des 2025
- comment 0 komentar

Pujiono memberikan materi koding dan kecerdasan artifisial kepada guru Muhammadiyah Papua Barat Daya di Hotel Aimas. (Foto : Nugie, NewsTujuh)
Anggota Tim Fasilitator Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah Pujiono, S.Si., M.M., tegaskan bahwa penguasaan koding dan kecerdasan artifisial (AI) adalah kompetensi wajib bagi guru agar mampu mencetak peserta didik dengan kemampuan berpikir komputasional di era digital.
NEWSTUJUH.COM, PAPUA BARAT DAYA — Pujiono, S.Si., M.M., anggota Tim Fasilitator Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah, menegaskan bahwa penguasaan koding dan kecerdasan artifisial (AI) adalah kompetensi wajib bagi guru agar mampu mencetak peserta didik dengan kemampuan berpikir komputasional di era digital.
Pesan itu ia sampaikan dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembelajaran Mendalam, Kecerdasan Artifisial, dan Penguatan Karakter untuk Region Papua Barat Daya dengan peserta dari jenjang SD, SMP, hingga SLTA. Kegiatan diselenggarakan di Hotel Aimas, Papua Barat Daya.
Pembukaan kegiatan dilakukan pada 3 Desember 2025 oleh Izzul Muslimin, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam sambutannya, Izzul menekankan bahwa guru harus siap dengan perubahan pendidikan abad 21 yang ditandai oleh perkembangan teknologi digital, big data, dan AI.
Turut hadir pula tokoh nasional Muhammadiyah, yakni:
Choirul Huda, Sekretaris Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah
H. Drs. Mungaman, Ketua PWM Papua
Sutomo, M.Ag, Ketua Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Pusat
Kehadiran para tokoh ini menunjukkan kuatnya komitmen Muhammadiyah dalam meningkatkan kualitas guru di kawasan timur Indonesia.

Dalam sesi materi di Kelas A, Pujiono menjelaskan bahwa literasi koding dan pemanfaatan kecerdasan artifisial bukan lagi sekadar keterampilan tambahan, tetapi sudah menjadi kebutuhan utama pendidikan modern.
Menurutnya, guru harus menguasai konsep koding bukan untuk menjadi programmer, tetapi untuk mampu menanamkan pola berpikir logis, sistematis, kreatif, dan terstruktur kepada peserta didik.
“Anak-anak kita harus dibekali kemampuan berpikir sistematis, logis, dan kreatif. AI dapat mempercepat proses itu. Guru harus siap menjadi pelatih kecakapan masa depan,” tegas Pujiono.
Ia menekankan bahwa AI mampu membantu guru menyajikan pembelajaran lebih efektif, personal, dan adaptif sesuai kemampuan siswa.
Bimtek ini tidak hanya fokus pada teknologi, tetapi juga mengintegrasikan pembelajaran mendalam (deep learning), penguatan karakter, serta literasi digital.
Tujuannya adalah menciptakan ekosistem pendidikan Muhammadiyah yang mampu mencetak:
siswa cerdas digital,
berkarakter kuat,
siap menghadapi perubahan zaman,
dan mampu menjadi pencipta, bukan sekadar pengguna teknologi.
Melalui kolaborasi antara Majelis Dikdasmen dan PNF, PWM Papua, FGM Pusat, hingga guru-guru di Papua Barat Daya, Muhammadiyah terus menegaskan komitmennya memberikan pelayanan pendidikan terbaik dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Kegiatan ini diharapkan mendorong sekolah-sekolah Muhammadiyah di Papua Barat Daya untuk semakin inovatif, unggul, dan berorientasi global tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman.
- Penulis: Nugie
- Editor: Narulata

Saat ini belum ada komentar