Kekerasan Terhadap Guru di Trenggalek Kembali Terjadi
- account_circle Bayu Krisna
- calendar_month Senin, 3 Nov 2025
- comment 0 komentar

Guru SMPN 1 Trenggalek Dipukul Wali Murid di Depan Rumah, Anak dan Istri Alami Trauma Berat. (Foto : Bayu Krisna, NewsTujuh)
NEWSTUJUH.COM | TRENGGALEK — Kasus kekerasan terhadap tenaga pendidik kembali mencoreng dunia pendidikan.
Seorang guru SMPN 1 Trenggalek, Eko Prayitno, menjadi korban pemukulan dan ancaman oleh wali murid tepat di halaman rumahnya pada Jumat siang (31/10/2025).
Tak hanya dirinya yang menderita, istri dan anak Eko juga mengalami trauma mendalam setelah menyaksikan langsung insiden tersebut.
“Anak saya sekarang langsung takut setiap dengar suara mobil lewat. Istri saya semalaman tidak tidur,” tutur Eko dengan suara bergetar.
Peristiwa bermula ketika pelaku datang ke rumah korban menggunakan mobil Toyota Innova hitam.
Tanpa basa-basi, pelaku langsung memaki dan memukul pipi kanan Eko sebanyak dua kali, disertai ancaman pembakaran rumah dan penyerangan sekolah.
Dugaan sementara menyebut bahwa pelaku adalah orang tua dari siswi berinisial N, yang ponselnya sempat diamankan Eko saat proses belajar mengajar.
Kabar yang beredar menyebut, orang tua tersebut diduga merupakan anggota dewan, namun hingga kini aparat masih mendalami kebenarannya.
Eko menjelaskan bahwa penyitaan ponsel dilakukan sesuai aturan sekolah dan kesepakatan kelas.
SMPN 1 Trenggalek hanya memperbolehkan dua ponsel per kelompok untuk keperluan tugas, namun siswi N kedapatan menggunakan HP di luar konteks pelajaran.
“Ponsel itu hanya saya amankan sementara, lalu saya serahkan kepada sekretaris kelas untuk dikembalikan,” terang Eko.
Namun tindakan disiplin itu justru berujung pada kekerasan di luar dugaan.
Korban bersama Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan segera melapor ke Polres Trenggalek dan menjalani visum et repertum.
Kasatreskrim Polres Trenggalek, AKP Eko Widiantoro, membenarkan laporan tersebut.
“Tiga saksi sudah diperiksa, termasuk korban. Kasus masih dalam penyelidikan dan akan dilanjutkan gelar perkara,” tegasnya, Sabtu (1/11/2025).
Rekan guru dan siswa menyampaikan simpati mendalam terhadap peristiwa ini.
Salah satu murid menuturkan,
“Pak Eko itu guru yang sabar. Tidak pernah marah kecuali kalau memang salah.”
Kini, Eko tengah mendapatkan pendampingan psikologis dan hukum dari rekan sejawat serta pihak sekolah, sembari menunggu proses hukum berjalan.
- Penulis: Bayu Krisna
- Editor: Narulata

Saat ini belum ada komentar