Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » GPI dan Kaukus Rakyat Subang Seret Dugaan Gratifikasi ke Lembaga Hukum Pusat

GPI dan Kaukus Rakyat Subang Seret Dugaan Gratifikasi ke Lembaga Hukum Pusat

  • account_circle Willy
  • calendar_month Rabu, 19 Nov 2025
  • comment 0 komentar

Gerakan Pemuda Islam (GPI) bersama Kaukus Rakyat Subang resmi mendatangi KPK, Kejaksaan Agung, Kemendagri, serta Bareskrim Polri untuk menyerahkan laporan lengkap mengenai dugaan korupsi.

NEWSTUJUH.COM , JAKARTA — Situasi politik Subang memanas setelah rentetan dugaan gratifikasi dan praktik “setoran wajib” dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mencuat ke publik. Pada Sabtu, 15 November 2025, Gerakan Pemuda Islam (GPI) bersama Kaukus Rakyat Subang resmi mendatangi KPK, Kejaksaan Agung, Kemendagri, serta Bareskrim Polri untuk menyerahkan laporan lengkap mengenai dugaan korupsi yang disebut telah menggerogoti tubuh pemerintahan Kabupaten Subang.

Kedatangan delegasi GPI bukan sekadar audiensi — melainkan tuntutan rakyat yang sudah lama menunggu keberanian untuk mengungkap praktik setoran yang selama ini diselimuti kabut gelap kekuasaan.

Delegasi terdiri dari:

  • Diny Khoerudin – Ketua Umum PD GPI Subang

  • Wahyu Gilang Karisman – Ketua Bidang Informasi dan Kebijakan Publik

  • Zijqi Faiz – Ketua Bidang Sosial dan Politik

  • Suhenda – Ketua Bidang Pembinaan Aparatur Organisasi

Mereka berdiri di depan Gedung KPK dengan satu seruan lantang:
“Subang tidak akan tunduk pada kekuasaan yang kotor.”

Dalam konferensi pers di depan Gedung KPK pada Rabu (19/11/2025), Pidi, salah satu tokoh Kaukus Rakyat Subang, menyampaikan pernyataan tegas yang menggema di antara awak media.

“Kami datang karena rakyat Subang sudah muak. Setoran Rp50 juta dua kali — total Rp100 juta — pengakuan eks Kadinkes adalah bukti bahwa ada yang busuk dan dipaksa diam. Kami memilih buka suara dan menyerbu pusat penegakan hukum,” ujarnya.

Dugaan gratifikasi Subang dilaporkan ke KPK.

Dugaan gratifikasi Subang dilaporkan ke KPK.

Menurut Pidi, langkah pelaporan ini merupakan hasil konsolidasi puluhan elemen masyarakat — mulai dari ulama, akademisi, pemuda, aktivis, hingga praktisi hukum — yang berkumpul dalam Kaukus Rakyat Subang untuk mendesak perubahan.

GPI menyerahkan berkas laporan berisi empat dugaan skandal besar yang dinilai telah merusak tatanan birokrasi Pemkab Subang:

Mulai level kepala dinas hingga jabatan struktural, disebut-sebut dipatok dengan nilai tertentu.

“Setoran wajib” terkait perizinan dan aktivitas pengelolaan limbah B3 ditengarai berlangsung sistematis.

Program seperti Subang Fest dan Saba Desa disebut bernuansa pemborosan APBD.

Mengakar pada alur penerimaan dan pengelolaan target PAD.

“Semua laporan sudah diterima. Tak ada alasan bagi penegak hukum untuk menutup mata,” tegas Pidi.

Berkas laporan tersebut juga ditembuskan ke empat lembaga sekaligus: KPK, Kemendagri, Kejagung, dan Mabes Polri.

GPI mengkritik keras adanya dugaan intimidasi terhadap pejabat dan jurnalis yang mencoba mengungkap kasus ini.

“Ada pejabat yang berani bersuara malah dilaporkan balik. Ada wartawan menulis malah diincar. Ada inisial M, ada X, ada insan pers yang ditarik-tarik. Ini bukan penegakan aturan — ini intimidasi,” tegasnya.

GPI menekankan perlunya perlindungan saksi dan pelapor, agar tidak ada lagi pihak yang dibungkam karena membuka praktik korupsi.

Kaukus Rakyat Subang menyebut bahwa skandal setoran bukan sekadar pelanggaran, tetapi indikasi adanya “jaringan setoran” yang mengatur aliran dana dari OPD ke oknum pejabat tertentu.

“Ini bukan sekadar uang. Ini sistem. Sistem yang memaksa pejabat lurus menjadi bengkok. Ini kejahatan struktural,” ujar Pidi.

Karena itu, mereka meminta KPK tidak berhenti pada pelaku teknis, tetapi juga mengusut siapa yang mengatur, memerintah, dan menikmati hasil setoran tersebut.

Menutup pernyataannya, Pidi menegaskan:

“Kami tidak tendensius kepada siapa pun. Tapi jika ada pejabat yang takut, berarti mereka tahu di mana mereka berdiri. Kami datang untuk membersihkan. Subang harus bangkit — dan pembersihan itu dimulai hari ini.”

Laporan GPI dan Kaukus Rakyat Subang kini menjadi salah satu tekanan publik terbesar dalam lima tahun terakhir terhadap pemerintah daerah.

Semua mata kini tertuju pada KPK, Kejagung, Kemendagri, dan Polri — apakah mereka akan menindaklanjuti laporan tersebut atau membiarkan Subang terus tenggelam dalam praktik setoran gelap.

  • Penulis: Willy
  • Editor: Narulata

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Illustrasi

    Makna Idul Adha, Teguhkan Nilai Pengorbanan Dan Kebersamaan Dalam Hidup Bermasyarakat

    • calendar_month Jumat, 6 Jun 2025
    • account_circle SpecialOne
    • visibility 32
    • 0Komentar

    NewsTujuh.com , RIAU – Idul Adha yang dikenal dengan Hari Raya Kurban, merupakan moment sakral yang tidak hanya menggambarkan ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah SWT, tetapi juga menyiratkan peran moral yang sangat relevan dalam kehidupan bermasyarakat, perayaan ini mengajarkan kita tentang nilai nilai pengorbanan, solidaritas dan kepedulian sosial, juga menjadi pondasi penting bagi terciptanya kehidupan yang […]

  • MSA Soccer Academy Madiun Raih Juara 1 SEAFT 2025 dan Tiket Emas ke Jakarta

    MSA Soccer Academy Madiun Raih Juara 1 SEAFT 2025 dan Tiket Emas ke Jakarta

    • calendar_month Minggu, 8 Jun 2025
    • account_circle SpecialOne
    • visibility 157
    • 0Komentar

    NewsTujuh.com , MADIUN — Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh dunia sepak bola usia dini di Kota Madiun. Tim sepak bola MSA Soccer Academy berhasil menjadi Juara 1 dalam ajang South East Asia Football Talent (SEAFT) Indonesia 2025 Piala Wali Kota Madiun, untuk kategori usia 12 tahun (U-12). Event bergengsi ini digelar di Stadion Wilis Madiun, dan […]

  • Audensi antara eks karyawan yang diwakili oleh SBMR dengan pihak manajemen Umbul Square belum ada titik terang (Foto : NewsTujuh)

    Audensi Eks Karyawan dan Manajemen Umbul Square Madiun Belum Capai Kesepakatan

    • calendar_month Selasa, 26 Agt 2025
    • account_circle SpecialOne
    • visibility 58
    • 1Komentar

    NEWSTUJUH.COM , MADIUN – Audensi terkait ramainya permasalahan antara eks karyawan Umbul Square dengan pihak manajemen belum menemui titik temu. Pertemuan yang digelar di kawasan wisata Umbul Square, Desa Glonggong, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun berlangsung sejak pukul 13.00 hingga 15.45 WIB,Selasa (26/08). Dalam audensi tersebut, sebanyak 20 orang hadir, di antaranya Direktur Umbul Square Agus Mahendra, […]

  • Sosok perempuan muda yang tega habisi bayi yang baru dilahirkan

    Magetan Geger , Perempuan Muda Tega Habisi Bayi Kandung Usai Melahirkan

    • calendar_month Senin, 5 Mei 2025
    • account_circle SpecialOne
    • visibility 79
    • 0Komentar

    NewsTujuh.com , MAGETAN – Warga Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan, digegerkan oleh kasus mengerikan yang melibatkan seorang perempuan muda berusia 21 tahun. Perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan toko ini diduga tega mengakhiri nyawa bayi yang baru saja ia lahirkan anak kandungnya sendiri. Peristiwa memilukan tersebut terjadi di kamar mandi rumah pelaku. Dalam pengakuannya kepada polisi, ia […]

  • Pabrik Gula Purwiodadi Magetan

    Pungli Rekrutan Pegawai Musiman Terjadi Di PG Purwodadi Magetan

    • calendar_month Minggu, 11 Mei 2025
    • account_circle SpecialOne
    • visibility 49
    • 0Komentar

    NewsTujuh.com , MAGETAN – Berniat ingin mencari pekerjaan dengan memanfaatkan momen produksi pabrik gula Purwodadi ternyata dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Ironisnya, praktik pungutan liar (pungli) di lingkungan Pabrik Gula (PG) Purwodadi, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, mencuat ke publik. Informasi tersebut memicu kedatangan sejumlah awak media ke lokasi untuk mencari kejelasan. Agis […]

  • Keraton Surakarta

    Keraton Surakarta Memanas, Pegawai BPK Diusir dan Gembok Pintu Diganti

    • calendar_month 7 jam yang lalu
    • account_circle Naw
    • visibility 7
    • 0Komentar

    Keraton Surakarta kembali memanas setelah pegawai BPK Wilayah X diminta meninggalkan Museum Keraton. Insiden terjadi di tengah penggantian gembok dan penataan area Kedhaton. NEWSTUJUH.COM , SURAKARTA – Suasana Keraton Surakarta kembali memanas setelah sejumlah pegawai Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X Jawa Tengah–DIY diminta meninggalkan area Museum Keraton Surakarta pada Sabtu (13/12). Peristiwa tersebut terjadi ketika […]

error: Content is protected !!
expand_less