Pipa PDAM di Trenggalek Terputus Saat Normalisasi Sungai, Warga Sementara Dialiri Pipa Darurat
- account_circle Bayu Krisna
- calendar_month Jumat, 5 Des 2025
- comment 0 komentar

Pipa PDAM terputus akibat normalisasi sungai di Desa Ngares Trenggalek. (Bayu Krisna, NewsTujuh)
Pipa milik PDAM Kabupaten Trenggalek dilaporkan terputus saat pekerjaan normalisasi sungai yang berada di wilayah Desa Ngares. Pipa tersebut rusak setelah terkena kerukan alat berat ekskavator yang sedang membersihkan aliran sungai.
NEWSTUJUH.COM, TRENGGALEK – Sebuah pipa milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Trenggalek dilaporkan terputus saat pekerjaan normalisasi sungai yang berada di wilayah Desa Ngares. Pipa tersebut rusak setelah terkena kerukan alat berat ekskavator yang sedang membersihkan aliran sungai pada Jumat, 5 Desember 2025.
Insiden ini memicu gangguan distribusi air bersih di wilayah terdampak. Berdasarkan pantauan di lapangan, pipa yang terputus diketahui berada di dasar sungai, namun diduga pemasangannya tidak dilakukan cukup dalam sehingga mudah terkena aktivitas pengerukan.
Sungai yang melintas di Desa Ngares tergolong cukup besar dan memiliki arus deras, terutama saat musim penghujan. Dalam standar teknis pemasangan jaringan air minum, pipa yang melintasi sungai semestinya ditempatkan lebih dalam dan dilengkapi pelindung tambahan seperti beton pelindung atau casing baja.
Namun fakta di lokasi menunjukkan pipa justru berada pada posisi dangkal dan berada langsung di jalur ekskavator. Akibatnya, ketika normalisasi dilakukan, pipa tidak dapat terhindarkan dari kerukan alat berat.

Kondisi ini memunculkan dugaan kurangnya perencanaan jangka panjang serta minimnya koordinasi antarinstansi terkait sebelum pekerjaan normalisasi dimulai.
Dalam pekerjaan normalisasi sungai, seharusnya pihak pelaksana merujuk kepada peta utilitas yang menunjukkan letak pipa, kabel, serta infrastruktur bawah tanah lainnya. Peta tersebut penting agar alat berat dapat menghindari titik-titik vital yang berpotensi menyebabkan kerusakan fasilitas publik.
Namun berdasarkan informasi lapangan, koordinasi tersebut diduga tidak dilakukan secara maksimal. Warga sekitar mengaku tidak melihat adanya peninjauan utilitas sebelum pengerukan dilakukan.
Pasca insiden, petugas memasang pipa darurat sebagai solusi sementara untuk menjaga suplai air bersih tidak terhenti total. Pipa darurat tersebut dialirkan melewati jembatan gantung dekat lokasi kejadian.
Upaya ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan air harian warga tetap terpenuhi. Meski demikian, belum ada konfirmasi apakah pipa darurat ini akan dipertahankan atau hanya digunakan sampai jaringan permanen diperbaiki.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak PDAM Trenggalek belum memberikan keterangan resmi terkait standar pemasangan pipa sebelumnya maupun rencana perbaikan permanen. Wartawan juga tidak menemukan papan informasi proyek yang menjelaskan detail normalisasi: anggaran, penanggung jawab, maupun kontraktor pelaksana.
Redaksi masih berupaya menghubungi pihak PDAM dan pelaksana proyek untuk mendapatkan klarifikasi berdasarkan prinsip pemberitaan berimbang.
Kerusakan pipa tersebut menimbulkan pertanyaan besar di kalangan warga, terutama terkait keamanan dan keandalan jaringan air bersih di masa mendatang. Mereka berharap pemerintah dan PDAM segera memperbaiki jaringan sesuai standar teknis yang memadai, mengingat wilayah sungai Ngares memiliki arus yang cukup kuat.
Insiden ini sekaligus menjadi pengingat pentingnya koordinasi dan perencanaan matang pada setiap proyek yang bersinggungan dengan infrastruktur publik, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
- Penulis: Bayu Krisna
- Editor: Narulata

Saat ini belum ada komentar