Kandang Ayam Dekat Pemukiman di Trenggalek Dikeluhkan Warga, Pemilik Beri Penjelasan
- account_circle Bayu
- calendar_month Jumat, 12 Des 2025
- comment 0 komentar

Kandang ayam yang menimbulkan bau tak sedap di lingkungan (Foto : Bayu,NewsTujuh)
Warga Desa Sumber, Karangan, Trenggalek, mengeluhkan bau dari kandang ayam yang berada dekat permukiman. Pemilik kandang memberikan klarifikasi soal izin dan kompensasi bagi warga.
NEWSTUJUH.COM , TRENGGALEK – Sejumlah warga Desa Sumber, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, mengeluhkan bau menyengat yang diduga berasal dari kandang ayam yang berada sangat dekat dengan pemukiman. Aroma tidak sedap itu disebut semakin kuat saat angin bertiup ke arah rumah warga.
Beberapa warga mengonfirmasi kepada media bahwa bau dari kandang kerap mengganggu aktivitas harian mereka.
“Kalau angin mengarah ke sini, baunya masuk sampai rumah,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Warga juga menyebut bahwa pemilik kandang memberikan kompensasi berupa satu ekor ayam setiap masa panen, meski ukurannya dianggap kecil.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa lokasi kandang memang berdekatan dengan beberapa rumah, dengan jarak diperkirakan hanya tiga hingga lima meter dari bangunan warga.
Menanggapi keluhan tersebut, tim media melakukan konfirmasi kepada pemilik kandang yang saat itu berada di lokasi. Pemilik memastikan bahwa usaha ternaknya telah mengantongi izin resmi dan mengikuti prosedur teknis dari instansi terkait.
“Kandang ini sudah berizin. Secara teknis juga sudah melalui dinas terkait. Sistem yang kami pakai adalah close house,” jelasnya.
Terkait aduan warga, pemilik meminta agar pihak yang merasa keberatan datang langsung untuk melakukan dialog. Ia menyebut bahwa sebelum usaha berjalan, sudah ada musyawarah dengan warga dan tidak ada penolakan.
“Kalau memang ada warga yang keberatan, silakan datang langsung. Kami terbuka untuk mendengar. Dulu sudah dimusyawarahkan dan tidak ada yang menolak,” tambahnya.
Pemilik juga membenarkan bahwa setiap panen sekitar tiga bulan sekali ia memberikan satu ekor ayam kepada warga sekitar sebagai bentuk kompensasi. Usaha ternak tersebut disebut merupakan bagian dari kemitraan dengan perusahaan asal Tulungagung.
Meski sudah ada klarifikasi dari pihak pemilik, sebagian warga berharap pemerintah desa maupun dinas terkait turun tangan memastikan pengelolaan kandang tidak mengganggu kenyamanan dan kesehatan lingkungan.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pemerintah desa, kecamatan, maupun instansi teknis terkait aduan warga tersebut.
- Penulis: Bayu
- Editor: Nur Ulfa

Saat ini belum ada komentar