Kompas Madya dan Warisan Masjid Sewulan,Berikut Jejak Sejarahnya : 

IMG 20250323 WA0116 IMG-20250323-WA0116
SD PK Muhammadiyab gelar mabit (Foto : Nugie,NewsTujuh)

NewsTujuh.com, MADIUN – Komunitas Pelestari Sejarah Madiun Raya (Kompas Madya) atau yang juga dikenal sebagai Historia Van Madioen (HVM) kembali mengadakan kegiatan eksplorasi sejarah di bulan Ramadan ini. Dipimpin oleh Septian, komunitas ini mengunjungi Masjid Sewulan di Dagangan, Kabupaten Madiun, dengan misi mengenalkan sejarah kepada generasi muda sekaligus melestarikan warisan budaya daerah.

Berikut sedikit sejarah tentang Masjid Sewulan

Bacaan Lainnya

Masjid Sewulan bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga menyimpan kisah panjang perjuangan dan dakwah Islam di Madiun. Sejarahnya erat kaitannya dengan sosok Raden Mas Bagus Harun atau Kanjeng Kyai Ageng Basyariyah, pendiri Kadipaten Perdikan Sewulan. Lahir di Kartasura pada tahun 1725, beliau tumbuh di lingkungan yang dekat dengan pendidikan keislaman. Perjalanannya dalam dunia militer dan dakwah bermula saat membantu menumpas pemberontakan Raden Mas Garendi (Geger Pacinan) yang mengguncang Kerajaan Mataram Kartasura.

Atas jasanya dalam mengembalikan tahta Paku Buwono II, Raden Mas Bagus Harun dianugerahi wilayah Sewulan sebagai hadiah. Sejak saat itu, beliau memusatkan hidupnya pada penyebaran agama Islam dan pendidikan pesantren, melanjutkan perjuangan gurunya, Kyai Ageng Muhammad Besari dari Tegalsari, Ponorogo. Salah satu santri yang kelak menjadi tokoh besar adalah Kyai Hasan Besari, guru dari pujangga besar Raden Ngabehi Ronggowarsito.

Berikut Silsilah nya:

Silsilahnya yang panjang menghubungkan beliau dengan tokoh-tokoh besar Nusantara, mulai dari Ki Ageng Pemanahan hingga Prabu Brawijaya V, raja terakhir Majapahit. Hal ini menunjukkan betapa eratnya sejarah Madiun dengan perjalanan kerajaan-kerajaan besar di tanah Jawa.

Blusukan sejarah yang dilakukan Kompas Madya ini menjadi langkah penting dalam mengenalkan kembali tokoh-tokoh dan situs bersejarah yang mulai terlupakan. Dengan memahami sejarah, generasi muda tidak hanya melestarikan peninggalan leluhur, tetapi juga dapat mengambil inspirasi dari perjuangan para pendahulu dalam membangun peradaban.

Sejarah bukan sekadar cerita masa lalu, melainkan jejak yang terus menginspirasi masa depan.

Pos terkait