NewsTujuh.com , MADIUN – Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur wilayah Kabupaten Madiun pada Rabu (2/4/2025) sejak pukul 15.00 WIB. Dampaknya, aliran sungai di Desa Ngadirejo, Kecamatan Wonoasri, tidak mampu menampung debit air yang terus meningkat, menyebabkan luapan air menggenangi Jalan Raya Desa Ngadirejo.
Menurut laporan yang diterima, air mulai meluap sekitar pukul 17.30 WIB dengan ketinggian mencapai 10 hingga 20 cm. Kendaraan roda dua (R2) dan roda empat (R4) masih dapat melintas meski harus berhati-hati. Namun, situasi memburuk ketika pukul 18.30 WIB, tinggi genangan bertambah menjadi sekitar 20 hingga 40 cm, sehingga arus lalu lintas dari Caruban menuju Kota Madiun atau sebaliknya harus dialihkan dan ditutup.
Warno (56) seroang warga mengatakan,hingga pukul 19.00 WIB, hujan telah mereda menjadi gerimis, namun debit air masih dipantau oleh petugas yang berada di lokasi. Langkah-langkah penanganan cepat telah diambil oleh Babinsa, Bhabinkamtibmas, BPBD, dan Tagana yang berkoordinasi dengan instansi terkait. Masyarakat juga diimbau untuk tetap waspada menghadapi potensi luapan air yang lebih besar.
Warno juga menambahkan,kerugian materiil akibat kejadian ini masih dalam pendataan, sementara tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Luapan air yang terjadi ini menjadi ancaman rutin bagi wilayah Desa Ngadirejo, terutama jika hujan dengan intensitas tinggi melanda Kecamatan Wonoasri dan sekitarnya.
“Desa Ngadirejo memang rawan banjir setiap kali hujan deras melanda. Namun, jika hujan mereda, air biasanya akan berangsur-angsur surut,” ujarnya.
Warno dan masyarakat berharap agar ada solusi jangka panjang untuk mengatasi banjir yang kerap mengganggu aktivitas dan mengancam keselamatan.
