NewsTujuh.com , SURABAYA – AKBP Cecep Ibrahim seorang anggota Polisi yang sekarang menjabat sebagai Wadirintelkam Polda Jatim memilih untuk memelihara ikan koi.Beberapa jenis ikan koi yang dikembangbiakkan, diantaranya jenis Kohaku, Showa Shansoku, Utsuri serta Goshiki.
Awalnya , polisi ini membeli 30.000 ekor jenis anakan.Ternyata hanya 3 ekor bahkan tidak ada sama sekali yang memiliki kualitas kontes atau show yang memiliki warna, corak serta proporsi tubuh yang sangat baik.
Tetapi ntuk mendapatkan ikan koi kualitas kontes, biasanya dilakukan penyortiran sebanyak 5 kali dalam 1 penetasan saat warna dan corak ikan sudah terlihat.
Sementara perjalanan waktu terus bergulir, alhasil, harga ikan koi hasil peternakan milik Cecep (sapaan akrabnya) bisa dijual dengan harga mulai Rp 1 juta hingga ratusan juta rupiah. Bahkan satu diantara ikan koi hasil peternakan jenis Utsuri yang memiliki corak warna hitam dan oranye sempat ditawar oleh calon pembeli senilai Rp 150 juta, karena memenangkan kejuaraan koi tingkat Asean di Bali.
Menurutnya , memelihara ikan koi sangat mudah, asalkan memperhatikan filter air agar terus menyala serta kualitas air.
“Dalam sebulan hasil dari beternak ikan koi ini bisa mendapatkan penghasilan minimal Rp 20 juta per bulan,” ujarnya.
Ikan koi hasil budidaya ini tak hanya dijual di dalam negeri. Namun juga dijual ke Eropa. Ikan-ikan koi hasil budidaya milik cecep juga telah menghasilkan banyak piala di berbagai kejuaraan, baik Nasional maupun Internasional.
Dari hasil beternak ikan koi ini, sang Perwira polisi itu mampu mendapatkan penghasilan minimal Rp 20 juta per bulan.
Untuk diketahui bahwa awalnya hobi memelihara ikan koi yang dibeli seharga Rp 100 ribu satu ekor ini justru pada akhirnya,membuahkan hasil yang cukup membanggakan. Kini usaha sampingan dengan beternak ikan koi bisa menghasilkan ribuan ekor Koi.
Untuk beternak Koi, perwira Polisi ini memanfaatkan lahan kosong di rumahnya, yang ada di kawasan Jalan Dukuh Kupang Surabaya. Cecep Ibrahim merintis usaha peternakan ikan koi bermodalkan 3 kolam terpal dan 3 kolam dari batu bata, mampu menghasilkan ikan koi berkualitas kontes atau show.
Di dalam rumah yang juga digunakan untuk peternakan, setiap kolam dimanfaatkan untuk tempat pemijahan, tempat pembesaran anakan hasil sortir serta kolam untuk pemasaran sekaligus kolam untuk ikan-ikan kontes.
Selama 8 tahun beternak ikan koi yang dimulainya sejak 2017, telah melewati jatuh bangun, diantaranya 3 kali ikan dalam kolam mati diakibatkan listrik padam yang membuat filter air mati atau padam.