NewsTujuh.com , SUKOHARJO – Sebuah momen tak terduga terjadi di sebuah warung wedangan di timur SPBU Kadilangu, Baki, Sukoharjo. Wartawan News Tujuh yang tengah bertugas dan beristirahat di lokasi tersebut bertemu dengan Ipda Sutrisno, Kanit Reskrim Polsek Baki. Namun, pertemuan itu berubah menjadi kisah inspiratif ketika sang polisi memperlihatkan bakat seni luar biasanya dalam sebuah sesi live musik.
Dikenal sebagai penegak hukum yang tegas dan profesional, Ipda Sutrisno mengejutkan pengunjung dengan suara emas dan kemampuannya bernyanyi. Tak hanya itu, ia juga dikenal sebagai seorang dalang wayang kulit, menunjukkan sisi humanis dan seni dari seorang aparat kepolisian yang jarang terlihat di ruang publik.
“Ketika pertama kali mendengar suara beliau, saya langsung terkesan. Tidak menyangka bahwa seorang polisi memiliki bakat menyanyi yang luar biasa,” ungkap salah satu wartawan News Tujuh.
Aksi spontan ini menciptakan suasana hangat dan penuh kekaguman. Banyak pengunjung yang tak menyangka bahwa sosok di balik suara memikat itu adalah seorang polisi aktif yang sehari-hari menjalankan tugas menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Baki.
Kisah ini menjadi simbol kuat sinergi antara Polri dan media, yang tidak hanya dapat bersinergi dalam tugas formal, tetapi juga dalam ruang-ruang kemanusiaan dan hiburan. Kedekatan ini diharapkan mampu membangun kepercayaan publik terhadap institusi negara dan insan pers.
Ipda Sutrisno mengungkapkan rasa syukurnya bisa berbagi bakat seni kepada masyarakat.
“Saya sangat senang bisa membagikan sisi lain dari diri saya. Semoga bisa menginspirasi masyarakat bahwa setiap orang, termasuk polisi, punya sisi seni yang dapat dinikmati dan dimanfaatkan secara positif,” ujarnya.
Sebagai dalang wayang kulit, Ipda Sutrisno dikenal mampu menghidupkan kisah-kisah tradisional Jawa dengan apik. Keahliannya ini menjadi aset budaya yang memperkaya peran sosial seorang aparat negara di tengah masyarakat.
Pertemuan sederhana namun berkesan ini menunjukkan bahwa kisah-kisah inspiratif bisa muncul dari interaksi yang tidak direncanakan. Ketika polisi dan wartawan saling mendukung dan menghargai, tercipta ruang dialog yang sehat, penuh makna, dan membangun kepercayaan publik.