NewsTujuh.com , BOYOLALI – Pondok Pesantren Muhammadiyah (PonpesMu) Manafiul Ulum Boyolali menggelar kegiatan Bedah Kurikulum sebagai bagian dari rangkaian menuju Rapat Kerja (Raker) yang dijadwalkan pada 5 Juli 2025. Kegiatan pra-raker ini menjadi forum strategis dalam memperkuat arah pendidikan dan penyusunan kurikulum pesantren yang terintegrasi antara ilmu agama, sains, dan nilai-nilai kemajuan.
Bertempat di Aula SMP Muhammadiyah 14 Plus PonpesMu Manafiul Ulum, kegiatan ini menghadirkan narasumber nasional dari Tim Diksuspala (Divisi Khusus Penjaminan Mutu Sekolah Muhammadiyah Pimpinan Pusat Muhammadiyah), yakni Ustad Pujiono, S.Si., M.M. Dalam pemaparannya, Ustad Pujiono menekankan pentingnya membangun identitas kuat dalam sistem pendidikan pesantren Muhammadiyah.
“Pesantren Muhammadiyah harus punya jati diri kuat, menyatu antara ilmu agama, sains, dan kemajuan peradaban,” tegas Ustad Pujiono.
Bedah kurikulum ini difokuskan pada integrasi kurikulum diniyah, kepesantrenan, dan kurikulum nasional yang responsif terhadap tantangan zaman. Hal ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan peserta didik dalam membangun kompetensi akademik dan spiritual secara seimbang, sekaligus mengarahkan langkah PonpesMu menjadi institusi pendidikan unggul dan relevan.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala SMP Muhammadiyah 14 Plus PonpesMu Manafiul Ulum serta Kepala SMA Muhammadiyah Program Khusus Sambi, Ibu Ari Rosmawati, S.Pd. Kedua pemimpin lembaga tersebut menyampaikan pentingnya sinergi dan kolaborasi antar satuan pendidikan di bawah naungan PonpesMu dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang solid dan berkemajuan.
Dengan semangat tajdid (pembaharuan) dan inovasi, kegiatan pra-raker ini menjadi fondasi kuat bagi PonpesMu Manafiul Ulum untuk melangkah lebih jauh sebagai pondok pesantren modern yang unggul dalam akidah, kokoh dalam ilmu, dan siap menjadi pelopor perubahan sosial di tengah masyarakat.