Korsleting Picu Kebakaran Pasar Kampak, Kerugian Capai Rp500 Juta

Pasar Kampak di Desa Bendoagung, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek dilanda kebakaran hebat pada Sabtu dini hari, 2 Agustus 2025, sekitar pukul 02.45 WIB. (Foto : Bayu, NewsTujuh)
Pasar Kampak di Desa Bendoagung, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek dilanda kebakaran hebat pada Sabtu dini hari, 2 Agustus 2025, sekitar pukul 02.45 WIB. (Foto : Bayu, NewsTujuh)

NewsTujuh.com, TRENGGALEK – Suasana dini hari di Pasar Kampak, yang terletak di Desa Bendoagung, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek, mendadak mencekam. Api berkobar hebat melalap deretan kios di perempatan pasar Desa Bendoagung, Sabtu (2/8/2025) sekitar pukul 02.45 WIB.

Insiden ini sontak menggegerkan warga yang masih terjaga maupun yang terlelap dalam tidur.

Bacaan Lainnya

Sedikitnya empat kios milik warga hangus terbakar dalam kejadian yang diduga dipicu korsleting listrik dari sebuah counter HP. Kobaran api yang begitu cepat meluas membuat warga sekitar panik.

Saksi mata yang berada di warung kopi tak jauh dari lokasi melihat asap mengepul dan api mulai menjilat atap kios, lalu menjalar ke warung bakso, toko mebel, hingga gudang plastik dan busa.

“Awalnya saya kira ada orang bakar sampah, tapi asapnya tebal sekali dan disusul api besar. Warga langsung teriak minta tolong,” ujar salah satu saksi.

Kepanikan warga bertambah saat upaya pemadaman manual dengan ember dan air seadanya tak mampu menjinakkan si jago merah.

Api terus berkobar ganas hingga warga menghubungi pihak kepolisian dan pemadam kebakaran.

Tak lama, petugas dari Damkar Kabupaten Trenggalek tiba dan berjibaku selama hampir dua jam sebelum api benar-benar bisa dipadamkan.

Kapolsek Kampak, Iptu Singgih Susilo, membenarkan insiden tersebut.

“Dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting listrik dari kios counter HP. Kami masih melakukan penyelidikan untuk memastikan kronologinya,” terang Iptu Singgih.

Empat kios yang dilaporkan terbakar adalah milik RN (33) dan SY (60) dari Desa Bendoagung, serta MTSW (38) dari Desa Wonorejo, Gandusari.

Meski tak menelan korban jiwa, kerugian ditaksir mencapai Rp 500 juta.

Kini, puing-puing hangus dan bau asap masih menyelimuti lokasi kejadian. Para pemilik kios hanya bisa pasrah melihat usaha yang dirintis bertahun-tahun lenyap dalam hitungan menit.

Warga berharap ada perhatian dan bantuan dari pemerintah untuk memulihkan kondisi mereka yang terdampak tragedi ini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *