Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Berita DKI » Korban Mafia Tanah Jerit Harap Keadilan dari Reformasi Polri

Korban Mafia Tanah Jerit Harap Keadilan dari Reformasi Polri

  • account_circle Red
  • calendar_month Jumat, 10 Okt 2025
  • comment 0 komentar

NEWSTUJUH.COM  |  JAKARTA – Di usia senjanya, Hariyanto Latifah masih berjuang menuntut keadilan atas tanah dan ruko miliknya yang dirampas melalui dugaan permainan mafia tanah dan hukum. Setelah hampir dua dekade menempuh jalur hukum tanpa hasil, ia kini menggantungkan harapan pada program Reformasi Polri yang tengah digagas Presiden Prabowo Subianto.

Kuasa hukumnya, Bonar Sibuea S.H, menuturkan bahwa pihaknya telah mengirimkan surat resmi bernomor 016/P/BS&P/2025 kepada Presiden Prabowo. Surat itu berisi permohonan perlindungan hukum serta permintaan penegakan keadilan bagi kliennya yang menjadi korban pemalsuan akta oleh notaris dan permainan sejumlah oknum aparat penegak hukum.

“Peristiwa yang dialami Pak Hariyanto adalah bentuk penghinaan terhadap hukum dan Undang-Undang. Kami meminta agar Presiden dan Polri mengusut kasus-kasus lama yang mandek, termasuk kasus ini,” ujar Bonar dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (10/10/2025).

Kasus yang menjerat Hariyanto bermula pada tahun 2006, ketika ia berencana menjual tanah dan ruko di Jalan Raya Pasar Minggu No.5 C, D, dan E, Jakarta Selatan. Ia kemudian berkenalan dengan Tri Rahardian Sapta Pamarta, anak dari purnawirawan jenderal polisi Irjen (Purn) Heru Susanto, yang berminat membeli properti tersebut.

Keduanya menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) melalui seorang notaris. Namun, hingga waktu yang disepakati, pembayaran tak kunjung diterima. Justru, tanpa sepengetahuan Hariyanto, Tri Rahardian menyewakan ruko tersebut kepada Bank BNI dengan nilai Rp1,65 miliar dan mengaku sebagai pemilik sah bangunan itu.

Foto Ilustrasi. (Dok, NewsTujuh)

Foto Ilustrasi. (Dok, NewsTujuh)

“Ini jelas penipuan dan penggelapan. Uang sewa diterima oleh pihak yang bukan pemilik sah,” jelas Bonar.

Laporan ke kepolisian saat itu dinyatakan tidak mengandung unsur pidana. Keputusan tersebut dinilai janggal dan menjadi awal dugaan keterlibatan oknum aparat. “Itu jelas bentuk rekayasa dan persekongkolan hukum,” tambahnya.

Menang di MA, Kalah di PN

Ironisnya, meski Mahkamah Agung melalui Putusan Peninjauan Kembali (PK) Nomor 714 telah menyatakan Hariyanto sebagai pemilik sah tanah tersebut, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan justru memenangkan pihak Tri Rahardian dalam perkara No. 484/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel.

Lebih jauh, Majelis Pengawas Pusat Notaris juga telah menyatakan akta yang dibuat oleh notaris terkait perkara ini cacat hukum. Namun hakim tetap menjadikan akta tersebut sebagai alat bukti sah.

“Hitam jadi putih, putih jadi hitam. Ini bukti hukum diperjualbelikan,” tegas Bonar.
“Kami berharap reformasi Polri dan pembenahan sistem peradilan benar-benar berpihak pada rakyat kecil.”

Hariyanto sendiri hanya berharap dapat menutup usia dengan rasa keadilan yang utuh. “Saya sudah terlalu lama menunggu. Kalau bukan sekarang, kapan lagi negara berpihak pada korban?” ujarnya lirih.

Seruan Reformasi Penegakan Hukum

Kasus Hariyanto mencerminkan wajah buram penegakan hukum di Indonesia di mana kekuasaan dan uang kerap menundukkan kebenaran. Agenda pembentukan Badan Reformasi Polri oleh Presiden Prabowo kini menjadi titik harapan baru bagi para korban mafia tanah dan hukum.

Bonar Sibuea menegaskan, “Reformasi Polri harus menyentuh kasus-kasus lama yang menjadi luka sejarah bagi rakyat. Kalau tidak, reformasi hanya sebatas slogan.”

  • Penulis: Red
  • Editor: NARULATA

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Terlihat salah satu rumah warga tertimpa pohon akibat hujan deras disertai angin kencang (Foto : Naw,NewsTujuh)

    Badai Terjang Dagangan Madiun, Rumah Rusak dan Listrik Padam

    • calendar_month Senin, 22 Sep 2025
    • account_circle Naw
    • visibility 93
    • 0Komentar

    NEWSTUJUH.COM MADIUN – Cuaca ekstrem kembali melanda wilayah Kabupaten Madiun. Hujan deras yang disertai angin kencang mengguncang Kecamatan Dagangan pada Minggu (21/9/2025) sore hingga malam. Tiga desa terdampak, yakni Desa Segulung, Desa Padas, dan Desa Ngranget. Akibat kejadian ini, beberapa rumah warga mengalami kerusakan dan aliran listrik padam total. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 17.45 WIB […]

  • Lahan Perhutani

    Wajib Tahu , 1,3 Juta Ha Lahan Perhutani Dialihkan Negara ke Rakyat Gratis

    • calendar_month Kamis, 4 Des 2025
    • account_circle Naw
    • visibility 31
    • 0Komentar

    Pemerintah berikan 1,3 juta ha lahan Perhutani untuk masyarakat melalui skema Perhutanan Sosial. Simak syarat IPHPS, biaya izin, dan cara mengurusnya. NEWSTUJUH.COM , MADIUN – Pemerintah memberikan akses legal bagi masyarakat untuk mengelola kawasan hutan secara mandiri. Sebanyak 1,3 juta hektare lahan yang sebelumnya dikelola Perum Perhutani kini dialihkan kepada rakyat melalui skema Perhutanan Sosial. Kebijakan […]

  • Kesaktian Pancasila

    Kepala Sekolah SMK 1 Trenggalek Ucapkan Hari Kesaktian Pancasila

    • calendar_month Rabu, 1 Okt 2025
    • account_circle Bayu
    • visibility 49
    • 0Komentar

    NEWSTUJUH.COM , Trenggalek – “Selamat Memperingati Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2025” Dengan semangat Pancasila, mari kita wujudkan generasi berkarakter, berprestasi, dan cinta tanah air.

  • AKBP Cecep Ibrahim sukses beternak koi

    Hanya Usaha Sampingan,Wadirintelkam Polda Jatim Sukses Beternak Koi

    • calendar_month Rabu, 7 Mei 2025
    • account_circle SpecialOne
    • visibility 38
    • 0Komentar

    NewsTujuh.com , SURABAYA – AKBP Cecep Ibrahim seorang anggota Polisi yang sekarang menjabat sebagai Wadirintelkam Polda Jatim memilih untuk memelihara ikan koi.Beberapa jenis ikan koi yang dikembangbiakkan, diantaranya jenis Kohaku, Showa Shansoku, Utsuri serta Goshiki. Awalnya , polisi ini membeli 30.000 ekor jenis anakan.Ternyata hanya 3 ekor bahkan tidak ada sama sekali yang memiliki kualitas kontes […]

  • Razia Gabungan: Puluhan Pelanggar Langsung Ditilang

    Polres Trenggalek dan PM TNI Gelar Razia Gabungan: Puluhan Pelanggar Langsung Ditilang

    • calendar_month Selasa, 15 Jul 2025
    • account_circle SpecialOne
    • visibility 127
    • 0Komentar

    NewsTujuh.com, TRENGGALEK – Jalan Soekarno Hatta mendadak ramai bukan karena kemacetan, tapi karena operasi gabungan yang digelar oleh Polres Trenggalek bersama Polisi Militer TNI. Dalam rangka Operasi Patuh Semeru 2025, razia besar-besaran ini menyasar pelanggar lalu lintas di kawasan depan Agropark, Selasa (15/7). Kapolres Trenggalek, AKBP Ridwan Maliki, S.H., S.I.K., M.I.K., memimpin langsung operasi tersebut […]

  • Wartawan NewsTujuh Dapat Perlakuan Kurang Ramah di Kantor Desa Dompyong Trenggalek. (Foto : NewaTujuh)

    Wartawan NewsTujuh Alami Perlakuan Kurang Ramah di Kantor Desa Dompyong Trenggalek

    • calendar_month Jumat, 31 Okt 2025
    • account_circle Bayu Krisna
    • visibility 42
    • 0Komentar

    NEWSTUJUH.COM   |   TRENGGALEK  —  Niat baik untuk menjalin komunikasi dan kerja sama publikasi kegiatan desa tidak selalu diterima dengan tangan terbuka. Hal ini dialami oleh wartawan NewsTujuh saat berkunjung ke Kantor Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, pada Kamis (30/10/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. Desa Dompyong berada di kawasan pegunungan bagian utara Trenggalek, berdekatan dengan Kantor […]

error: Content is protected !!
expand_less