Tak Paham Politik Kantor Siap Tersingkir , 8 Slide Cara Kerja Cerdas di Era Persaingan Profesional
- account_circle Naw
- calendar_month Senin, 17 Nov 2025
- comment 0 komentar

Foto : NewsTujuh
Panduan memahami politik kantor untuk bertahan dan berkembang di dunia kerja modern. Mulai dari pentingnya relasi, citra profesional, hingga strategi menghadapi dinamika kekuasaan di lingkungan kerja.
NEWSTUJUH.COM , MADIUN – Di tengah ketatnya persaingan dunia kerja, kemampuan teknis ternyata bukan satu-satunya faktor yang menentukan kenaikan jabatan seseorang. Fenomena yang kerap disebut politik kantor menjadi bagian tak terpisahkan dari dinamika profesional. Hal ini diungkap dalam rangkuman edukatif yang disampaikan kreator konten pengembangan diri, Irfan Fawaid, melalui delapan slide platform tiktok yang kini ramai dibicarakan.
Dalam unggahan tersebut, Irfan menegaskan bahwa siapa pun yang tak memahami politik kantor berpotensi tersisih, meski memiliki skill tinggi. “Di dunia kerja, skill itu tiket masuk. Tapi naik level? Itu soal membaca arah angin,” tulisnya. Ungkapan ini menggambarkan betapa kecerdasan situasional sering kali lebih menentukan arah perjalanan karier seseorang.
Apa Itu Politik Kantor?
Melalui slide penjelasannya, Irfan menepis anggapan bahwa politik kantor identik dengan intrik atau permainan kotor. Ia menjelaskan bahwa fenomena ini sebenarnya adalah dinamika kekuasaan, pengaruh, dan kepentingan yang terjadi secara alami di setiap organisasi. “Ini bukan soal partai politik, tetapi tentang bagaimana keputusan dibuat, siapa yang berpengaruh, dan bagaimana seseorang menempatkan diri,” lanjutnya.
Kenapa Penting Dipahami?
Di dalam penjabaran lebih lanjut, Irfan menekankan bahwa kepintaran semata tidak selalu menjamin seseorang untuk naik jabatan. Mereka yang mampu menjaga relasi, membangun citra profesional, serta mengetahui kapan harus bicara atau diam, kerap lebih dulu mencapai posisi strategis. Dunia kerja, menurutnya, tidak hanya menilai hasil, tetapi juga bagaimana seseorang terlihat bekerja.
Hal ini mencerminkan realitas yang banyak ditemui di berbagai perusahaan: performa teknis adalah pondasi, tetapi citra profesional adalah jembatan menuju posisi lebih tinggi.
Relasi Adalah Kunci
Dalam penjelasannya, Irfan mengajak pekerja untuk mengenali siapa pengambil keputusan atau decision maker di kantor. Relasi yang sehat baik dengan atasan, rekan sejajar, maupun bawahanmampu membentuk ekosistem kerja yang mendukung. Ia menegaskan bahwa membangun hubungan bukan berarti menjilat, tetapi menunjukkan profesionalitas dan empati kepada semua lapisan kerja.
Tips Menghadapi Politik Kantor
Irfan merangkum sejumlah strategi yang bisa diterapkan untuk bertahan sekaligus berkembang:
1. Bangun reputasi lewat integritas.
Kejujuran dan konsistensi tetap menjadi modal utama.
2. Amati sebelum bereaksi.
Memahami peta situasi dapat mencegah keputusan impulsif.
3. Pilih pertempuran yang layak.
Tidak semua konflik perlu dihadapi.
4. Cari mentor dan sekutu.
Lingkungan kerja yang mendukung sangat menentukan perkembangan karier.
5. Tetaplah bersikap baik.
Bahkan ketika diperlakukan tidak adil, menjaga etika adalah nilai jangka panjang.
Miniatur Dunia Nyata
Melalui slide terakhir, Irfan menegaskan bahwa kantor adalah miniatur kehidupan: ada strategi, relasi, dan dinamika kuasa yang tak bisa dihindari. “Bukan untuk ditakuti, tapi untuk dipahami,” tulisnya. Pesan ini menjadi penutup sekaligus pengingat bahwa politik kantor bukan ancaman, melainkan kenyataan yang harus dikelola secara cerdas.
Tulisan Irfan Fawaid menangkap realitas yang sering dialami para pekerja: naik jabatan bukan sekadar soal kemampuan, tetapi soal kecerdasan bersosial. Memahami politik kantor bukan berarti bermain kotor, tetapi memahami bagaimana kita menempatkan diri dalam sistem yang lebih besar.
Artikel ini menjadi pengingat bahwa yang bertahan adalah mereka yang mampu bekerja keras, bekerja cerdas, dan membaca situasi dengan bijak.
- Penulis: Naw
- Editor: Nur Ulfa , Isworo

Saat ini belum ada komentar