Diduga Keracunan MBG, Puluhan Siswa SMPN 1 Boyolangu Dilarikan ke Puskesmas
- account_circle BAYU KRISNA
- calendar_month Senin, 13 Okt 2025
- comment 0 komentar

Petugas medis Puskesmas Boyolangu menangani siswa SMPN 1 Boyolangu yang diduga keracunan makanan program MBG. (Foto : Bayu Krisna, NewsTujuh)
NEWSTUJUH.COM | TULUNGAGUNG – Suasana di SMPN 1 Boyolangu mendadak berubah mencekam pada Senin siang (13/10/2025). Sedikitnya 51 siswa mengalami gejala mual, muntah, dan pusing usai menyantap hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan oleh SPPG Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat.
Tak lama setelah kejadian, para siswa yang mengeluh sakit langsung dilarikan ke Puskesmas Boyolangu untuk mendapatkan perawatan medis. Beberapa di antaranya bahkan harus mendapat penanganan lebih intensif.
Salah satu wali murid, Deni Fauzi, yang datang menjenguk putrinya di puskesmas mengaku panik begitu mendapat kabar anaknya muntah usai jam makan siang.
“Anak saya mengeluh mual dan perut terasa panas setelah makan. Saya langsung bergegas ke sekolah, dan ternyata sudah banyak siswa lain yang juga mengalami hal serupa,” ungkapnya dengan wajah cemas.
Dari keterangan pihak sekolah, program MBG di SMPN 1 Boyolangu sebenarnya telah berjalan sejak Juni lalu dan selama ini tidak pernah menimbulkan masalah. Namun, pada hari kejadian, penyedia menu MBG berganti dari SPPG Desa Pojok ke SPPG Desa Tanggung.
Kepala Sekolah SMPN 1 Boyolangu, Adi Sutignyo, membenarkan bahwa hari ini merupakan kali pertama SPPG Desa Tanggung menyalurkan menu MBG di sekolahnya.
“Sebelumnya tidak pernah ada masalah ketika MBG disuplai oleh SPPG Desa Pojok. Baru hari ini, setelah diganti ke SPPG Desa Tanggung, muncul kejadian yang tidak kita harapkan,” jelasnya.
Dari total 51 siswa yang terdampak, dua di antaranya harus dirujuk ke Rumah Sakit dr. Karneni Campurdarat karena kondisinya cukup berat.
“Setiap anak mengalami gejala yang berbeda, mulai dari mual, pusing, muntah hingga rasa panas di tenggorokan,” imbuh Adi.
Pihak sekolah berharap agar seluruh siswa segera pulih dan meminta pihak terkait untuk melakukan evaluasi terhadap proses penyediaan makanan MBG.
“Kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran agar lebih hati-hati dalam penyaluran makanan bagi siswa. Semoga semua segera pulih dan insiden seperti ini tidak terulang,” tutupnya.
Hingga berita ini ditulis, pihak Dinas Kesehatan Tulungagung dan Puskesmas Boyolangu masih melakukan pemeriksaan sampel makanan guna memastikan penyebab pasti dugaan keracunan massal tersebut.
(Bayu Krisna)
- Penulis: BAYU KRISNA
- Editor: NARULATA

Saat ini belum ada komentar