NewsTujuh.com , PONOROGO – Kerusakan jalan poros penghubung Desa Mrayan dan Bonkandang di Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo, kian memprihatinkan. Meski telah bertahun-tahun dikeluhkan warga, hingga kini belum ada tanda-tanda perbaikan dari pemerintah daerah. Kondisi ini memicu keresahan sekaligus kekecewaan mendalam masyarakat yang setiap hari bergantung pada jalur tersebut.
“Jalan ini bukan tanggung jawab desa. Ini milik kabupaten. Kami hanya bisa memperbaiki jalan lingkungan. Sudah berkali-kali kami ajukan ke Dinas PU, tapi tidak pernah ditindaklanjuti,” ujar salah satu perangkat desa yang ditemui wartawan.
Jalan rusak yang berlubang dan penuh lumpur ini menjadi jalur utama masyarakat, termasuk truk bermuatan berton-ton yang setiap hari lalu lalang membawa hasil bumi dan logistik. Warga menyebut jalan tersebut sebagai “urat nadi ekonomi” yang ironisnya justru diabaikan.
Anto, salah satu warga yang tinggal di sekitar jalur tersebut, meluapkan kekesalannya terhadap Pemkab Ponorogo yang dinilai tidak berpihak kepada kepentingan rakyat.
“Pemerintah lebih suka bangun gedung mewah dan monumen yang tidak berguna. Tapi jalan yang dipakai rakyat setiap hari? Dibiarkan rusak begitu saja. Kalau pemerintah memang peduli kesejahteraan, seharusnya jalan seperti ini jadi prioritas utama,” ujarnya dengan nada geram.
Menurutnya, keberadaan infrastruktur dasar yang layak adalah syarat mutlak bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat. Ketika akses jalan rusak parah, maka aktivitas ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan ikut terdampak.
“Jangan tunggu rakyat turun ke jalan baru ada tindakan. Kami hanya ingin pemerintah hadir, bukan hanya dalam seremoni, tapi benar-benar menyentuh kebutuhan riil rakyat,” tegas Anto.
Warga berharap pemerintah daerah segera membuka mata dan mengambil langkah konkret untuk memperbaiki jalur vital ini, sebelum ketidakpuasan masyarakat berubah menjadi aksi yang lebih luas.