GubernurNewsTujuh.com , PATI – Aksi unjuk rasa besar-besaran menuntut Bupati Pati Sudewo mundur memanas pada Rabu (13/8/2025). Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu memadati area sekitar Pendopo Kabupaten Pati sejak pagi.
Diperkirakan lebih dari 85 ribu orang hadir, termasuk rombongan dari luar kota. Mereka menilai Bupati Sudewo arogan dan tidak peka terhadap aspirasi warga, meski kebijakan kontroversial seperti kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) hingga 250 persen dan sekolah lima hari telah dibatalkan.
Situasi sempat memanas ketika terjadi pelemparan botol dan benda keras ke arah aparat, yang dibalas dengan tembakan gas air mata. Beberapa warga mengalami sesak napas dan dievakuasi menggunakan ambulans. Aktivitas di pusat Kota Pati lumpuh total, toko-toko tutup, dan arus lalu lintas dialihkan.
Pengamanan melibatkan ribuan personel gabungan dari Polres Pati, Polda Jawa Tengah, 14 polres lain, Polrestabes Semarang, Brimob, TNI, Satpol PP, dan instansi terkait. Titik kumpul massa di alun-alun Pati dijaga ketat, sementara akses jalan menuju pendopo diblokir.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi: “Demo Pati sudah diamankan Polres. Aspirasi masyarakat silakan disampaikan, tapi jangan sampai mengganggu ketertiban umum dan pelayanan masyarakat. Pemerintahan harus tetap berjalan. Mekanisme demokrasi harus ditempuh dengan cara yang benar, dan semua pihak perlu menjaga situasi tetap kondusif,” ujar Luthfi di Semarang.