NewsTujuh.com , PATI – Bupati Pati Haji Sudewo, SE, ME, resmi mengundurkan diri dari jabatannya pada Rabu (13/8/2025), usai gelombang unjuk rasa besar-besaran yang digelar puluhan ribu warga di depan Pendopo Kabupaten Pati. Aksi ini menuntut Sudewo mundur, buntut kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) hingga 250 persen yang dinilai memberatkan masyarakat.
Dalam aksi yang diikuti lebih dari 85 ribu orang, massa membawa spanduk, karangan bunga, dan berorasi menuding Sudewo arogan serta tidak peka terhadap aspirasi publik. Meskipun kebijakan tersebut telah dibatalkan, kekecewaan warga terlanjur memuncak. Situasi sempat memanas ketika terjadi pelemparan botol dan benda keras ke arah aparat, yang dibalas dengan tembakan gas air mata.
Pengamanan melibatkan 2.684 personel gabungan dari Polres Pati, Polda Jawa Tengah, 14 polres lain, Polrestabes Semarang, Brimob, TNI, Satpol PP, dan instansi terkait. Sejumlah ruas jalan menuju pendopo ditutup, sementara area alun-alun Pati steril dari kendaraan.
Dalam surat pernyataan tertulisnya, Sudewo mengaku mundur karena merasa gagal menjalankan amanah rakyat. “Bahwa terhitung sejak tanggal 13 Agustus 2025, saya mengundurkan diri dari jabatan saya sebagai Bupati Pati karena telah gagal menjadi pemimpin yang berpihak kepada masyarakat Kabupaten Pati dalam menjalankan kekuasaan yang tidak menjunjung tinggi supremasi hukum,” tulis Sudewo dalam surat yang ditandatanganinya.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengimbau seluruh pihak menjaga situasi tetap damai pascapengunduran diri Sudewo.
“Aspirasi masyarakat silakan disampaikan, tapi jangan sampai mengganggu ketertiban umum dan pelayanan publik. Pemerintahan harus tetap berjalan sesuai mekanisme demokrasi yang benar,” ujarnya.
