NewsTujuh.com , Surakarta – Ketua Umum Yayasan Forum Budaya Mataram (FBM), Dr. BRM Kusuma Putra, S.H., M.H., secara resmi mengusulkan kepada pemerintah agar menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Sri Susuhunan Paku Buwono XII, Raja Keraton Kasunanan Surakarta. Usulan tersebut disampaikan melalui berbagai pertemuan dengan pihak-pihak yang terkait dalam proses pengusulan gelar tersebut.
Menurut Dr. Kusuma Putra, Paku Buwono XII memiliki jasa besar dalam menjaga dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Pada 1 September 1945, beliau secara tegas menyatakan dukungannya kepada Republik Indonesia melalui sebuah maklumat. Sikap ini mencerminkan keberanian dan komitmen beliau dalam menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan kekuasaan pribadi.
Tak hanya itu, Paku Buwono XII juga terlibat langsung dalam perjuangan fisik mempertahankan kemerdekaan, bahkan kerap berada di garis depan pertempuran di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur bersama Presiden Soekarno. Beliau turut memberikan bantuan dana dan logistik secara konsisten untuk mendukung perjuangan para pejuang kemerdekaan.
Atas dasar jasa dan pengorbanan tersebut, Dr. Kusuma Putra menilai bahwa pengusulan gelar Pahlawan Nasional bagi Paku Buwono XII merupakan hal yang layak dan sepatutnya diberikan. Ia juga menegaskan pentingnya menjaga sejarah secara objektif agar tidak terdistorsi oleh kepentingan politik. “Sejarah adalah DNA bangsa. Kita harus melihatnya dengan jernih dan adil,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dr. Kusuma Putra meminta Walikota Surakarta untuk turut mendukung usulan ini, agar prosesnya dapat berjalan lancar sesuai prosedur yang berlaku. Ia menilai dukungan dari pemimpin daerah sangat krusial dalam mendorong percepatan pengakuan negara terhadap jasa Paku Buwono XII.
Pemberian gelar Pahlawan Nasional ini tidak hanya akan menjadi penghormatan bagi almarhum dan keluarga besar Keraton Surakarta, tetapi juga menjadi simbol pengakuan atas kontribusi besar beliau dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Usulan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memberikan apresiasi yang layak atas jasa para tokoh bangsa yang selama ini belum mendapatkan pengakuan setimpal dari negara.
