Sufyan Al Kayis Gali Ilmu Pengobatan Tradisional dari Manuskrip Kuno Kesultanan Palembang

Sufyan Al Kayis ketika bertemu langsung dengan KMS H.Andi pemegang manuskrip kuno Palembang (Foto : Yus,NewsTujuh)
Sufyan Al Kayis ketika bertemu langsung dengan KMS H.Andi pemegang manuskrip kuno Palembang (Foto : Yus,NewsTujuh)

NewsTujuh.com , PALEMBANG – Sufyan Al Kayis, pendiri dan pemilik Neo Sangkal Putung, melakukan kunjungan bersejarah ke Palembang untuk menggali lebih dalam ilmu pengobatan tradisional. Ia bertemu langsung dengan KMS. H. Andi Syarifudin, tokoh penting sekaligus pemegang manuskrip kuno pengobatan warisan Kesultanan Palembang.

Pertemuan yang berlangsung hangat ini difokuskan pada pembahasan berbagai teknik dan pengetahuan pengobatan tradisional yang tersimpan dalam naskah kuno peninggalan kerajaan. Mulai dari pemanfaatan tanaman obat, peracikan ramuan tradisional, hingga teknik penyembuhan khas yang telah digunakan secara turun-temurun oleh para tabib Kesultanan Palembang.

Bacaan Lainnya

“Kunjungan ini sangat berarti bagi saya. Ini bukan sekadar belajar, tapi upaya menghidupkan kembali warisan budaya yang nyaris terlupakan. Saya sangat berterima kasih kepada KMS. H. Andi Syarifudin atas kesediaannya berbagi ilmu,” ujar Sufyan Al Kayis.

Dalam kesempatan yang sama, KMS. H. Andi Syarifudin menyambut baik niat tulus Sufyan untuk mempelajari dan mengembangkan pengobatan tradisional Nusantara.

“Ilmu ini adalah warisan budaya yang tak ternilai. Saya berharap kolaborasi ini dapat menjadi jembatan untuk melestarikan serta mengembangkan kembali pengobatan tradisional agar bermanfaat luas bagi masyarakat,” ungkapnya.

Diskusi intens antara kedua tokoh ini berlangsung selama beberapa jam dan menghasilkan berbagai rencana pengembangan ke depan. Mereka sepakat untuk berkolaborasi dalam merumuskan inovasi-inovasi baru berbasis pengobatan tradisional, termasuk kemungkinan integrasi metode kuno dengan pendekatan modern.

Kunjungan ini bukan hanya mempererat hubungan antara pelaku pengobatan tradisional lintas generasi, tetapi juga menjadi langkah konkret untuk pelestarian ilmu warisan leluhur Kesultanan Palembang. Sinergi antara praktisi seperti Sufyan Al Kayis dan ahli warisan budaya seperti KMS. H. Andi Syarifudin diharapkan mampu membawa pengobatan tradisional Indonesia menuju era kebangkitan baru yang lebih ilmiah, terstruktur, dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

Pos terkait