NewsTujuh.com , MADIUN – Upaya mewujudkan ketahanan pangan terus digencarkan di Kota Madiun. Bertempat di Jl. Tirta Raya, Kelurahan Nambangan Lor, Kecamatan Manguharjo, telah digelar kegiatan Penanaman Jagung Serentak Kuartal III dan Penanaman Jagung di Lahan Perhutanan Sosial, Rabu (9/7). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolres Madiun Kota, AKBP Wiwin Junianto Supriyadi, S.I.K., dan diikuti oleh sekitar 40 peserta lintas instansi.
Hadir dalam kegiatan ini Wakil Wali Kota Madiun F. Bagus Panuntun, Pabung Kodim 0803 Madiun Mayor Arm Timbul Moedjihartoyo, para pejabat utama Polres Madiun Kota, Kapolsek jajaran, Sekcam Manguharjo, serta sejumlah tokoh masyarakat, di antaranya Pengasuh PSHW TM H.R. Agus Wiyono Santoso, S.Sos., tokoh agama H. Fatchurrahman (Gus Mamang), perwakilan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Bulog Madiun, GM Rejo Agung Imam Nur Slamet, serta perwakilan mahasiswa.
Kegiatan diawali dengan pelaksanaan zoom meeting nasional terkait Penanaman Jagung Serentak Kuartal III. Setelahnya, para undangan melaksanakan penanaman jagung hibrida di lahan perhutanan sosial, sebagai simbol kolaborasi nyata antar-instansi dalam membangun sektor pertanian rakyat.
Kapolres Madiun Kota, AKBP Wiwin Junianto Supriyadi, S.I.K., dalam pernyataannya menegaskan pentingnya sinergitas berbagai elemen dalam mendukung ketahanan pangan.
“Kami berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam menjaga kamtibmas, tetapi juga mendukung program strategis pemerintah seperti penanaman jagung ini. Perhutanan sosial bisa menjadi solusi nyata bagi kemandirian pangan daerah,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Madiun, F. Bagus Panuntun, menyambut baik kegiatan ini sebagai langkah konkret memperkuat ketahanan pangan di tengah tantangan global. Ia berharap, kegiatan ini bisa berkelanjutan dan menjadi inspirasi bagi wilayah lain.
Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 14.45 WIB ini berjalan dengan tertib dan lancar hingga selesai pukul 15.55 WIB dalam situasi aman dan kondusif. Penanaman jagung ini sekaligus menjadi simbol kolaborasi lintas sektor dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus mengoptimalkan fungsi lahan perhutanan sosial.