NewsTujuh.com , JAKARTA – Film dewasa Jepang yang banyak beredar di internet , kini kekurangan aktor pria dan terancam bangkrut.
Pasalnya 10.000 aktris wanita aktif di film dewasa tak sebanding dengan aktor pria yang hanya berjumlah 70 orang saja.
Akibatnya , jadwal syuting bagi pria gila gilaan dan tekanan mental yang sangat tinggi , belum lagi gaji kecil dan stigma sosial.
Dengan banyaknya aktor pria yang mundur dari industri film dewasa Jepang,kini rumah produksi menggelar audisi hingga ke luar negeri termasuk Malaysia dan Singapura.
Isu bahwa industri film dewasa Jepang, atau yang dikenal sebagai JAV, terancam bangkrut adalah sebuah isu yang sering dibahas, terutama di kalangan penggemar. Ada beberapa faktor yang menjadi sorotan terkait isu ini, meskipun tidak ada konfirmasi resmi bahwa industri ini akan benar-benar bangkrut.
Dilansir dari Minato,beberapa alasan yang sering dikaitkan dengan isu ini adalah:
Perubahan Undang-Undang:
Ada peraturan baru yang diberlakukan yang dapat berdampak pada produksi dan distribusi film JAV.
Kekurangan Aktor Pria:
Salah satu faktor yang disorot adalah kekurangan aktor pria dalam industri ini, sementara permintaan untuk konten JAV masih tinggi.
Perkembangan Teknologi:
Kemajuan teknologi, termasuk media digital dan platform online, telah mengubah cara konten ini dikonsumsi dan didistribusikan, yang mungkin berdampak pada model bisnis tradisional JAV.
Perubahan Selera:
Selera penonton bisa berubah seiring waktu, dan industri JAV mungkin perlu beradaptasi dengan tren baru.
Meskipun demikian, industri JAV masih terus beroperasi dan konten baru terus diproduksi.
Pernyataan tentang kebangkrutan industri ini mungkin lebih merupakan spekulasi atau kekhawatiran daripada fakta yang terkonfirmasi.