Video Protes Orang Tua Casis TNI AD , Danrem 161/Wira Sakti Kupang : “Proses Seleksi Transparan dan Objektif”

Komandan Korem 161/Wira Sakti Kupang, Brigjen TNI, Joao Xavier Barreto Nunes saat memberikan keterangan pers (Foto : Istimewa)
Komandan Korem 161/Wira Sakti Kupang, Brigjen TNI, Joao Xavier Barreto Nunes saat memberikan keterangan pers (Foto : Istimewa)

NewsTujuh.com , KUPANG – Komandan Korem 161/Wira Sakti Kupang, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes, memberikan klarifikasi resmi terkait video viral yang memperlihatkan aksi protes sejumlah orang tua calon siswa (Casis) TNI Angkatan Darat. Video tersebut menyoroti kekecewaan orang tua atas dugaan kurangnya transparansi dalam pengumuman hasil seleksi penerimaan Tamtama dan Bintara TNI AD.

Dalam konferensi pers yang digelar di Markas Korem 161/Wira Sakti, Brigjen Joao menegaskan bahwa seluruh proses seleksi telah dilaksanakan secara transparan, objektif, dan sesuai dengan prosedur standar TNI AD.

Bacaan Lainnya

“Semua calon peserta diwajibkan membawa perlengkapan lengkap ke Korem untuk mendengarkan hasil seleksi. Yang dinyatakan lolos langsung diberangkatkan menggunakan kapal sesuai jadwal,” jelasnya.

Brigjen Joao mengungkapkan bahwa pengumuman hasil seleksi dilakukan mendadak dan langsung sebelum keberangkatan guna mencegah potensi praktik tidak sehat dalam proses rekrutmen.

“Pengumuman dilakukan langsung, dan yang lolos langsung naik kapal. Ini untuk menghindari adanya permainan atau ‘kongkalikong’ saat pengumuman,” tegasnya.

Data Seleksi Tamtama dan Bintara 2025 dalam proses seleksi tahun ini:

Seleksi Tamtama diikuti oleh 6.055 peserta, dengan 3.580 orang dinyatakan lolos.

Seleksi Bintara (Secaba) diikuti oleh 1.233 peserta, dan 273 orang dinyatakan lolos.

Rekrutmen Gratis dan Terbuka untuk Umum

Brigjen Joao juga memastikan bahwa rekrutmen dilakukan secara gratis, terbuka untuk umum, dan khususnya ditujukan bagi putra-putri terbaik dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia menegaskan tidak ada pungutan biaya dalam setiap tahap seleksi.

“Tidak ada yang kami tutupi. Proses seleksi mulai dari administrasi, kesehatan, hingga tes jasmani dijalankan secara profesional. Kami mencari prajurit sejati yang siap secara lahir dan batin,” ujarnya.

Ia menambahkan, seluruh peserta memiliki kesempatan yang sama untuk lolos, asalkan memenuhi seluruh kriteria dan mampu melewati setiap tahapan seleksi dengan baik.

“Kami tidak sekadar memenuhi kuota, tapi mencetak ksatria. Yang lulus adalah mereka yang memang layak,” pungkas Brigjen Joao.

Pos terkait